AKU DAN DIA
PART 1
“apa kau pernah
merasakan seperti api menyembur dari kedua lubang telingamu? Ya! Aku merasakannya
saat dia dekat dengan wanita lain selain aku. Apa katamu? Aku cemburu? Bagaimana
bila aku cemburu pada sahabatku sendiri?”
Sebenarnya dia sudah
cukup terkenal dikalangan murid perempuan sejak sekolah dasar. Tapi di sekolah
menengah atas aku tak bisa menahannya lagi.
Sewaktu sekolah
dasar, dia pernah mendapat coklat mahal dari dalam laci mejanya! Karena waktu
itu kami masih kecil, aku abaikan saja dan lebih merhatiin coklatnya daripada
orang yang memberinya. Humm.. yummy!
Saat sekolah
menengah pertama tepat hari ulang tahunnya, banyak anak perempuan yang datang
pada pesta perayaannya. Mulai dari adik kelas, teman sekelas, dan kakak kelas
yang tak tahu malu meneriaki nama dia demi caper di depan ibunya. Untung saja
potongan kue pertamanya untuk kedua orang tuanya, dan aku harus bersyukur
diberi potongan kedua secara diam-diam. Kenapa sembunyi-bunyi? Karena ada
seorang kakak kelas kami yang mengetahui kedekatan kami dan mencoba membully
aku tanpa sepengetahuannya. Huft! Menyusahkan!
Nah, di sekolah
menengah akhir ini banyak sekali perempuan yang berani mendekati dia. Mulai dari
ngajak jalan, ngajak pulang bareng, sampe-sampe pegang tangan dia dengan
sengaja. Aaaahhh... aku bisa frustasi kalo deket-deket dia! Apa aku harus
menjauh darinya? Sejak 10 tahun bersahabat?
Aku sempat punya
niat itu sewaktu kami lulus smp, aku berniat untuk memasuki SMA yang berbeda
dari dia dan tanpa sepengetahuannya. Tapi dihari pendaftaran terakhir aku
ketahuan, dia dengan marahnya merebut formulir pendaftaranku dan merobeknya
sambil berkata “apa kau sudah bosan dengan ku?”. Aku tak sanggup berkata
apa-apa. Hanya “maaf”. Lalu dia memohon padaku “tolong tetaplah bersamaku lebih
lama”.
Dan niatku kali ini,
adalah ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri. Apa aku sanggup berpisah dengan
dia?
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar