02 Juli 2014

AKU DAN DIA (Intro)



AKU DAN DIA
Intro:

Sahabat itu lebih dari segalanya. Seperti harta karun yang tersimpan sangat dalam. Tak mudah luntur ataupun hilang di telan masa

Saat kita MOS, makan di kantin, pulang sekolah bersama. Hingga saat ini aku tak bisa membedakan yang mana cinta dengan sahabat atau cinta pada laki-laki. Setiap kali kita bersama, semua orang mengira kita pasangan kekasih. Awalnya aku marah mendengar hal itu, tapi entah kenapa sekarang aku menyukai istilah itu.
Aku tak tahu sejak kapan aku memandangnya sebagai laki-laki. Waktu itu tepat malam takbiran di tahun 2008. Saat itu aku terlambat datang dan terpaksa berjarak jauh dari rombongan yang lain. Saat aku meminta maaf karena membuatnya jauh dari rombongan, malah dia berterima kasih padaku. Waktu ku tanya balik terima kasih untuk apa? Dia berkata dengan santainya “karena telah membuat kita jalan berdua” sambil tersenyum.
Di masa SMA, kami lalui juga bersama-sama. Bahkan dia pernah menginap di rumahku, maksudnya dia pernah ketiduran di kamarku. Tapatnya di meja belajar saat kita sama-sama kecapekan dan baru terbangun di pagi harinya. Sewaktu aku tanya ibuku mengapa tak membangunkan kami, beliau berkata “kalian nampak serasi”. What? Apa maksudnya? Apa ibu merestui hubungan kita? Aku jadi tak sabar akan datang hari dimana dia menyatakan cintanya padaku...
Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar