18 Februari 2015

KUTIPAN NOVEL "BIDADARI UNTUK IKHWAN"

heran kan judulnya?
gak ada unsur koreanya sama sekali.
barusan aku utak-atik file dilepi bagian novel2 bentuk pdf/ebook, dan menemukan judul yang unik dan gak pernah aku dengar sebelumnya (maklum, ane yang punya gerobak novel di rumah hehe) Dan ternyata di bagian kata pengantar emang tertulis bahwa penulis sengaja mempublish secara gratis dalam bentuk ebook.


nih data penulisnya, Fajar Agustanto (Blackrock1/Fajar001/Jaisy01) www.ggs001.cjb.net

meski baru baca sampe hal 26 dari 135 halaman, aku tertarik dengan kalimat pemeran utamanya “Hen! dalam Al Qu’ran, surat Al-Kafirun “Dan aku tidak pernah menjadi penyembah yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku” jadi dalam Islam sudah diatur tata cara kehidupan beragama. Selama kita saling menghormati dan saling memberikan toleransi. Maka tidak akan ada permusuhan bahkan pertikaian antar agama.”

kalimat diatas adalah cuplikan percakapan pemeran utamanya "Khalid" dengan teman beda agamanya "Hendra"

berikut kelanjutannya:
Aku jadi teringat pertemuan awalku dengan Hendra. Saat itu Hendra sangat tersinggung, saat aku katakan bahwa umat Islam diharamkan untuk mengucapkan selamat kepada agama lain. Termasuk selamat Natal. Hendra saat itu mengatakan “kalau begitu Islam tidak memberikan sebuah toleransi beragama”. Sungguh inilah yang selalu diucapkan oleh kalangan orang yang tidak mengerti Islam. Mereka merasa bahwa ucapan selamat merupakan sebuah hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan Tuhan. Mereka merasa ucapan adalah sekedar penyejuk hati. Atau sebatas kata-kata yang menyenangkan orang lain. Padahal, dalam Islam. Ucapan itu merupakan sebuah doa. Jadi umat Islam seharusnya sangat berhati-hati dalam berucap. Apalagi mengucapkan selamat kepada agama lain. Dengan santai aku menjelaskan. Bahwa sesungguhnya saat umat Islam mengatakan selamat kepada agama lain. Maka sesungguhnya umat Islam mendukung adanya agama tersebut. Padahal dalam ajaran Islam tidak ada sebuah agama yang benar kecuali agama Islam. Jadi sebuah ucapan selamat berarti membenarkan sebuah agama selain Islam. Dan itu sangat tidak diperkanankan. Dan ucapan selamat sudah merupakan sebuah akhidah bagi umat Islam. Jadi jika dalam akhidah sudah tidak diperbolehkan. Maka kita tidak boleh melakukannya. Seperti halnya umat Kristen yang disuruh umat Islam untuk sholat Jum’at. Secara otomatis umat Kristen tidak akan diperbolehkan. Karena itu adalah aturan umat Kristen. Begitu pula sebaliknya jika umat Islam tidak diperbolehkan mengucapkan selamat Natal. Maka seharusnya umat Kristen mengetahui bahwa itu adalah bagian dari ajaran umat Islam. Dan seharusnya umat Kristen lebih toleran kepada umat Islam, dengan tidak mengharapkan ucapan selamat yang diucapkan"

dari sini aku jadi ikut berfikir, dan sependapat banget. karena menurut pengalaman, pernah punya temen dekat waktu kuliah smt1 dulu. benar dia ngaku Islam, tapi tetap ngerayaiin hari besar agama lain yang mayoritas dianut oleh keluarga besarnya. 
nah loh, meski keluarga sedarah tapi kalo beda agama menurutku udah gak jadi sodara lagi karena udah gak setujuan. Dengan alasan itu katanya temanku tadi tiap perayaan hari besar baik Islam maupun agama lain mereka selalu merayakan bersama, ckckck tragis

mungkin hal ini terlihat sepele, tapi sesuai penjelasan penulis novel di atas akan sangat berbeda dampaknya. Wallahu a'lam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar