04 Agustus 2013

Tips Menulis:




Kerangka Karangan atau Kerangka Pertanyaan?




Dulu waktu sekolah saya selalu diajarkan untuk membuat kerangkan karangan ketika menulis. Dan umumnya kerangka karangan mencakup pembukaan, isi dan penutup.
Sekarang pola seperti itu saya lupakan dan saya memilih membuat kerangka rencana. Ya mungkin seperti kerangka karangan tapi tidak terbatas pembukaan isi dan penutup saja.
Tapi kini saya memakai pendekatan baru ketika menulis, yaitu membuat kerangka pertanyaan. Kadang ditulis kadang di kepala saja.
Artinya ketika menulis kita sudah buat daftar pertanyaan yang jika semua terjawab kita sudah tahu harus bagaimana.
Misalnya:
Mau menulis apa?Apa yang mau disampaikan ke pembaca?Kenapa itu harus disampaikan?Apa harapan dari tulisan yang dirasakan pembaca?Dari mana anglenya? Dari mana memulainya?Mana dulu yang disampaikan?Mana dulu fakta yang disimpan?
Data mana yang mau disampaikan?
Ada yang protes gak kalau begini? Bagiaman agar tidak ada yang marah sekalipun diserang.
Apa judul yang tepat?
Bagaimana openingnya?
Semua pertanyaan ini sudah mengiang-ngiang ke pikiran sebelum menulis.
Setelah itu tulis saja, kalau di ubah dipertengahan juga gak apa.

Pertanyaan lain juga tentang pemasaran
Apakah tulisan ini akan laku?Apakah ada tulisan sejenis?Apa bedanya tulisan kita dengan yang lainnya?

Setelah selesai ketika edit juga dianalisa dengan pertayaan, di antaranyaApakah ada salah fokus?Semua tata bahasa sudah OK?Apakah melanggar serangan aku, dan tips lainnya (baca tips yang dulu)?

Silahkan susun sendiri pertanyan mu sebelum menulis.


Tips Menulis
Menyiapkan dipikiran sebelum di depan komputer

Proses menulis itu ada yang harus di depan komputer ada yang di alam pikiran dan yang kedua ( di otak) bisa dilakukan di jalan, berdiri, antri, di bis, dll. Dan proses mencari ide, menemukan angle, menyembunyikan klimaks, semua ada di alam pikiran, jadi bisa dilakukan di mana-man. Karena itu manfaatkan waktu luang untuk mengkonsep dipikiran, jadi pas di depan komputer tinggal eksekusi saja yang sudah di kepala, dan tidak perlu stuck di depan komputer. Saya sendiri bisa menulis artikel dalam waktu 15 menit, cerpen mungkin 30 menitan (kasar), buku tipis 1 hari, buku tebal 300 hlm (1 bulan), kuncinya cuma satu, ide sudah siap di pikiran sebelum duduk di depan komputer. Karya sudah selesai sebelum diketik. Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar