Taman kanak-kanak adalah tempat anak usia 5-6 tahun belajar dan
bermain bersama. Seperti halnya TK Aisyiyah IV Candi Sidoarjo yang penulis
amati. TK ini telah berdiri selama 5 tahun. Dengan menggunakan kurikulum yang dirancang
khusus di sekolah ini adalah menonjol pada bidang agama Islam. Bangunan sekolah
pun bersebelahan dengan masjid, sehingga banyak para orang tua wali yang
mempercayakan anak mereka untuk bersekolah di sana. Menjadikan murid disana semakin
bertambah tiap tahunnya.
TK Aisyiyah IV Candi Sidoarjo, memiliki 3 kelas untuk kelompok A
dan 2 kelas untuk kelompok B. Bagi kelompok A masuk pukul 07.00, dan bagi
kelompok B masuk pukul 10.00. Anak-anak masuk secara bergantian dikarenakan ruang
kelas yang tidak memadai.
Bangunan sekolah ini aslinya adalah bangunan rumah di perumahan.
Seperti halnya perumahan kelas menengah lainnya, perumahan ini memberikan
halaman yang cukup sempit. Oleh karena itu, guru-guru lebih sering mengajar di
dalam kelas saja. Karena selain menyediakan permainan outdoor (yang hanya kolam
renang, perusutan, dan ayunan), sekolah ini juga menyediakan permainan indoor. Terlebih
lagi sekolah ini menyediakan ruang kelas berAC yang membuat anak-anak lebih
betah bermain di dalam kelas.
GEOMETRI
Pengenalan bentuk geometri merupakan salah satu standar isi
pembelajaran matematika yang direkomendasikan oleh National Council of Teacher
of Mathematics (NCTM). Lebih lanjut disebutkan bahwa pembelajaran untuk anak
prasekolah pada standar geometri bertujuan agar anak dapat menganalisa
karakteristik dan sifat-sifat bentuk geometri dua atau tiga dimensi dan
mengembangkan argumentasi matematika mengenai hubungan-hubungan geometri
(Sriningsih, 2008 : 56). Geometri adalah bagian matematika yang membahas
mengenai titik, bidang, dan sudut. Sudut adalah besarnya rotasi antara
dua buah garis lurus; ruang adalah himpunan titik- titik yang dapat membentuk
bangun- bangun geometri; garis adalah himpunan bagian dari ruang yang merupkan
himpunan titik- titik yang mempunyai sifat khusus; bidang adalah himpunan-
himpunan titik- titik yang terletak pada permukaan datar, misalnya permukaan
meja (Negoro, 2003: 18).
Konsep
mengenal bentuk geometri untuk anak usia
dini adalah kemampuan anak mengenal, menunjuk, menyebutkan serta mengumpulkan
benda-benda di sekitar berdasarkan bentuk geometri.
Tahap-tahap
belajar geometri, pertama kali anak belajar geometri adalah topologis. Mereka belum mengenal jarak, karena itu belajar
geometri supaya tidak mengawali dengan
lurus-lurus, tetapi dengan lengkung,
misalnya lengkungan tertutup, lengkungan terbuka daerah lengkungan, lengkungan
sederhana dan lainnya. Van Hiele dalam Ruseffendi, (1991: 161-163) berpendapat bahwa ada lima tahapan anak belajar geometri, yaitu
sebagai berikut: a) tahap
pengenalan, pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk- bentuk geometri, seperti segitiga, kubus, bola,
lingkaran, dan lian-lain. Tetapi ia belum memehami sifat- sifatnya; b) tahap analisis, pada tahap ini, anak sudah dapat
memahami sifat- sifat konsep atau bentuk geometri. Misalnya, anak mengetahui dan mengenal bahwa sisi panjang yang berhadapan itu sama
panjang, bahwa panjang kedua diagonalnya sama panjang dan memotong satu sama
lain sama panjang dan lain- lain; c) tahap pengurutan, pada tahap ini, anak sudah dapat
mengenal bentuk-bentuk geometri dan memahami sifat-sifat dan ia sudah dapat mengurutkan bentuk-bentuk geometri yang satu sama
lain berhubungan; d) tahap
dedukasi, pada tahap ini, berpikir
deduktifnya sudah mulai tumbuh, tetapi belum berkembang dengan baik. Matematika
adalah ilmu deduktif, karena pengambilan kesimpulan, pembuktian dalil yang
harus dilakukan secara deduktif. Pada tahap ini, anak sudah dapat
memahami pentingnya pengambilan kesimpulan secara deduktif itu, karena misalnya
ia dapat melihat bahwa kesimpulan yang diambil secara induktif itu mungkin bisa
keliru; e) tahap kakuratan (ringor), pada tahap ini, siswa dapat
memahami bahwa adanya ketepatan (presisi) dari yang mendasar itu penting. Van
Hiele (Rueefendi, 1991: 163- 164) berpendapat mengenai pengajaran geometri ada
tiga dalil, yaitu: “Kombinasi
yang baik antar waktu, materi pelajaran, dan metode mengajar yang dipergunakan
untuk tahap tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tahap
yang lebih tinggi”
Tahapan-tahapan
di atas merupakan penggambaran anak secara umum hingga usia sekolah dasar. Bagi
anak usia dini, hingga tahap ketiga.
MEDIA PASIR
Namun, pengenalan geometri masih merupakan kesulitan yang dihadapi
bagi anak TK. Sedangkan menurut Ruseffendi (Nirmala 2009 : 58) upaya pengkajian
pembelajaran geometri dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya
dengan menggunakan media pembelajaran yang beranekaragam. Sehingga dalam
kegiatan pembelajaran menjelaskan konsep bentuk geometri pada anak dapat
mengembangkan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan,
agar pemahaman anak tentang konsep bentuk geometri akan semakin meningkat. Tapi dalam pelaksanaannya, tidak semua ruang kelas TK memiliki
barang-barang yang menyerupai bentuk geometri. Apalagi penulis sering mendapati
dalam pembelajaran mengenal geometri di kelas guru hanya menggunakan media
kertas yang sifatnya 2 dimensi.
Alasan memilih media pasir adalah: a) penggunaan pasir dilaksanakan
di luar ruangan kelas, ini akan membuat pembelajaran menyegarkan dan tidak
membosankan; b) penggunaan pasir sekaligus mengajak anak untuk bermain, karena
pada hakikatnya anak menyukai segala hal yang disebut bermain; c) dengan
bermain pasir ini akan merubah pandangan para orang tua bahwa bermain pasir
bukanlah sesuatu yang kotor dan menakutkan bagi kesehatan anak, selama anak
bermain dengan pengawasan guru dan selalu mencuci tangan setelah kegiatan.
Melihat kebutuhan TK yang masih minim dalam menyediakan sarana
bermain outdoor, dengan kebutuhan anak-anak dalam pembelajaran matematika yang
direkomendasikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM)
khusunya bidang geometri. Maka ditemukan masalah untuk bahan penelitian dengan
judul “pengaruh bermain pasir terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri
kelompok A TK Aisyiyah IV Candi Sidoarjo”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar