25 Oktober 2014

usulan judul skripsi :)



Taman kanak-kanak adalah tempat anak usia 5-6 tahun belajar dan bermain bersama. Seperti halnya TK Aisyiyah IV Candi Sidoarjo yang penulis amati. TK ini telah berdiri selama 5 tahun. Dengan menggunakan kurikulum yang dirancang khusus di sekolah ini adalah menonjol pada bidang agama Islam. Bangunan sekolah pun bersebelahan dengan masjid, sehingga banyak para orang tua wali yang mempercayakan anak mereka untuk bersekolah di sana. Menjadikan murid disana semakin bertambah tiap tahunnya.

 
TK Aisyiyah IV Candi Sidoarjo, memiliki 3 kelas untuk kelompok A dan 2 kelas untuk kelompok B. Bagi kelompok A masuk pukul 07.00, dan bagi kelompok B masuk pukul 10.00. Anak-anak masuk secara bergantian dikarenakan ruang kelas yang tidak memadai.
Bangunan sekolah ini aslinya adalah bangunan rumah di perumahan. Seperti halnya perumahan kelas menengah lainnya, perumahan ini memberikan halaman yang cukup sempit. Oleh karena itu, guru-guru lebih sering mengajar di dalam kelas saja. Karena selain menyediakan permainan outdoor (yang hanya kolam renang, perusutan, dan ayunan), sekolah ini juga menyediakan permainan indoor. Terlebih lagi sekolah ini menyediakan ruang kelas berAC yang membuat anak-anak lebih betah bermain di dalam kelas.
GEOMETRI
Pengenalan bentuk geometri merupakan salah satu standar isi pembelajaran matematika yang direkomendasikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). Lebih lanjut disebutkan bahwa pembelajaran untuk anak prasekolah pada standar geometri bertujuan agar anak dapat menganalisa karakteristik dan sifat-sifat bentuk geometri dua atau tiga dimensi dan mengembangkan argumentasi matematika mengenai hubungan-hubungan geometri (Sriningsih, 2008 : 56). Geometri adalah bagian matematika yang membahas mengenai titik, bidang, dan sudut. Sudut adalah besarnya rotasi antara dua buah garis lurus; ruang adalah himpunan titik- titik yang dapat membentuk bangun- bangun geometri; garis adalah himpunan bagian dari ruang yang merupkan himpunan titik- titik yang mempunyai sifat khusus; bidang adalah himpunan- himpunan titik- titik yang terletak pada permukaan datar, misalnya permukaan meja (Negoro, 2003: 18).
Konsep mengenal bentuk geometri untuk anak usia dini adalah kemampuan anak mengenal, menunjuk, menyebutkan serta mengumpulkan benda-benda di sekitar berdasarkan bentuk geometri.
Tahap-tahap belajar geometri, pertama kali anak belajar geometri adalah topologis. Mereka belum mengenal jarak, karena itu belajar geometri supaya tidak mengawali dengan lurus-lurus, tetapi dengan lengkung, misalnya lengkungan tertutup, lengkungan terbuka daerah lengkungan, lengkungan sederhana dan lainnya. Van Hiele dalam Ruseffendi, (1991: 161-163) berpendapat bahwa ada lima tahapan anak belajar geometri, yaitu sebagai berikut: a) tahap pengenalan, pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk- bentuk geometri, seperti segitiga, kubus, bola, lingkaran, dan lian-lain. Tetapi ia belum memehami sifat- sifatnya; b) tahap analisis, pada tahap ini, anak sudah dapat memahami sifat- sifat konsep atau bentuk geometri. Misalnya, anak mengetahui dan mengenal bahwa sisi panjang yang berhadapan itu sama panjang, bahwa panjang kedua diagonalnya sama panjang dan memotong satu sama lain sama panjang dan lain- lain; c) tahap pengurutan, pada tahap ini, anak sudah dapat mengenal bentuk-bentuk geometri dan memahami sifat-sifat dan ia sudah dapat mengurutkan bentuk-bentuk geometri yang satu sama lain berhubungan; d) tahap dedukasi, pada tahap ini, berpikir deduktifnya sudah mulai tumbuh, tetapi belum berkembang dengan baik. Matematika adalah ilmu deduktif, karena pengambilan kesimpulan, pembuktian dalil yang harus dilakukan secara deduktif. Pada tahap ini, anak sudah dapat memahami pentingnya pengambilan kesimpulan secara deduktif itu, karena misalnya ia dapat melihat bahwa kesimpulan yang diambil secara induktif itu mungkin bisa keliru; e) tahap kakuratan (ringor), pada tahap ini, siswa dapat memahami bahwa adanya ketepatan (presisi) dari yang mendasar itu penting. Van Hiele (Rueefendi, 1991: 163- 164) berpendapat mengenai pengajaran geometri ada tiga dalil,  yaitu:Kombinasi yang baik antar waktu, materi pelajaran, dan metode mengajar yang dipergunakan untuk tahap tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tahap yang lebih tinggi”
Tahapan-tahapan di atas merupakan penggambaran anak secara umum hingga usia sekolah dasar. Bagi anak usia dini, hingga tahap ketiga.
MEDIA PASIR
Namun, pengenalan geometri masih merupakan kesulitan yang dihadapi bagi anak TK. Sedangkan menurut Ruseffendi (Nirmala 2009 : 58) upaya pengkajian pembelajaran geometri dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya dengan menggunakan media pembelajaran yang beranekaragam. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran menjelaskan konsep bentuk geometri pada anak dapat mengembangkan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan, agar pemahaman anak tentang konsep bentuk geometri akan semakin meningkat. Tapi dalam pelaksanaannya, tidak semua ruang kelas TK memiliki barang-barang yang menyerupai bentuk geometri. Apalagi penulis sering mendapati dalam pembelajaran mengenal geometri di kelas guru hanya menggunakan media kertas yang sifatnya 2 dimensi.
Alasan memilih media pasir adalah: a) penggunaan pasir dilaksanakan di luar ruangan kelas, ini akan membuat pembelajaran menyegarkan dan tidak membosankan; b) penggunaan pasir sekaligus mengajak anak untuk bermain, karena pada hakikatnya anak menyukai segala hal yang disebut bermain; c) dengan bermain pasir ini akan merubah pandangan para orang tua bahwa bermain pasir bukanlah sesuatu yang kotor dan menakutkan bagi kesehatan anak, selama anak bermain dengan pengawasan guru dan selalu mencuci tangan setelah kegiatan.
Melihat kebutuhan TK yang masih minim dalam menyediakan sarana bermain outdoor, dengan kebutuhan anak-anak dalam pembelajaran matematika yang direkomendasikan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) khusunya bidang geometri. Maka ditemukan masalah untuk bahan penelitian dengan judul “pengaruh bermain pasir terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri kelompok A TK Aisyiyah IV Candi Sidoarjo”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar