09 Maret 2016

Catatan Hati Seorang Guru: Outing di KBS

Assalamualaikumm...

kegiatan outing itu sebenarnya terjadwal 17 bulan februari kemarin, tapi berhubung sering hujan jadinya diundur sampai tanggal 8 Maret kemarin..

tujuannya sebenarnya hanya ke Kebun Binatang Surabaya, namun karena hari masih siang jadi kita lanjut mengunjungi Masjid Al-Akbar Surabaya..

bus sudah menunggu di depan perumahan pukul 6 pagi.. tapi banyak guru yang masih molor. saya sendiri yang datang pukul 6 lebih dikit aja harus luntang lantung gak ada guru ataupun murid. tapi beberapa menit kemudian muncul beberapa murid yang emang sering datang awal saat sekolah..


ada satu percakapan yang mungkin bikin saya malu sendiri. saat itu bapaknya mengantarkan 2anak kakak beradik murid di sini. kemudian gak lama bapaknya tanya "ditinggal??" saya yang kebingungan akhirnya tanya "apanya?" dalam pikiran saya, anaknya gak mungkin ketinggalan bus, karena mereka sampai di tempat kumpul pertama kali. "ini boleh di tinggal?" ucap bpk tadi sambil memegang dada dan terjulur ke belakang punggungnya. aku baru faham, maunya bapaknya itu nitip anak-anak dan ingin ninggal mereka karena harus bekerja.. hmmm... [by: efek bapak GG mudaa.. hehehe]

dengan 150 anak murid di dua sekolah, menyebabkan pihak sekolah menyiapkan dua buah bus besar berwarna pinky yang dilengkapi WC. sebelumnya kami sudah menyiapkan kartu nama anak dan pita kelompok masing-masing.. kebetulan kelompok yang saya bantu kali ini adalah PG dan B1.

sebelum memasuki bis, anak di tata dulu berbaris di luar bus sesuai kelasnya sambil menunggu temannya yang telat datang. di sini, tiap wali kelas harus punya daftar nama anaknya untuk mengabsen, dan kontak orang tuanya untuk memastikan apakah anaknya ikut atau gak. untung anak PG yang terlambat datang hanya 2 [by azzam dan sandra]

salah satu kesalahan lagi adalah tidak memasang kartu nama dada dan tali pita di luar bus, melainkan saat bus sudah jalan. ini membuat kepala saya pusing dan ingin muntah. padahal saya sudah buat persiapan mencegahnya. tapi apa daya tetap saja terjadi. untung isi perut gak sampai keluar, karena guru yang lain mempersilahkan aku untuk duduk depan di samping supir dan kernet. karena itu satu-satunya tempat duduk kosong. ini bus udah penuh sama murid. guru2 yang lain harus nyelempit-nyelempit di samping anak yang berbadan kecil.

sampai di lapangan parkir dan semua anak turun. kami mengalami kejadian yang unik. anak sengaja di tata di samping bus sesuai kelas masing-masing. nah PG dan B1 kebetulan satu baris panjang. udah di foto ckrek crek tiba2 guru PG bilang kurang 2 anak. gimana bisa? saya yang udah mumet tadi terpaksan turun duluan sambil bantu anak-anak turun bus biar gak jatuh dan langsung menatanya di samping bus, jadi gak tahu kemana perginya dua anak itu. gurunya menyebutkan dua nama dan mata saya jeli mengitari sekitar, tapi belum ketemu juga. sampai pada saat guru itu naik bus, dan ternyata dua anak yang tertinggal masih di dalam. entah mereka ketiduran atau takut keluar, tapi mereka benar2 ada di dalam. emang salah satu dari mereka terkenal pendiam, tapi satu anak lain itu biasanya cerewet, entah kemana suaranya.
[by damar&kaysan]

guru PG sampai akhirnya memarahi aku untuk tidak usah ngurus anak B1 dan fokus ke PG aja karena anak B udah besar. akhirnya kami keluar parkir dengan jalan kereta, tapi banyak anak terlepas dan akhirnya mereka lari sendiri-sendiri. untung kok lapangan parkir sepi, jadi masih bisa diawasi. beberapa anak main melewati beberapa rantai besi di depan loket hingga ibu2 di balik loket tadi marah. karena marah mereka gak ada suara, jadi anak-anak gak merasa. saya sendiri membiarkan karena mereka tampak gembira. lagi pula mainnya gak sampai rusak, hanya melewati.

anak-anak disuru berbaris untuk masang karcis, tapi ada dua anak sepupuan yang nyelonong masuk, sampai saya harus memanggil dan berlari mengajak mereka kembali. [by: syakira dan gadiza] sampai di dalam, kami masuk dan berhenti di beberapa kandang binatang, jika ada bau yang aneh-aneh, anak-anak langsung tahu dan menutup hidung mereka sendiri hehehe [by khanza]

yang bikin susah adalah jika anak berjalan dan mencar berjauhan, bolak balik kami harus memanggil untuk berkumpul di satu kandang saja. yang bikin tenang saat mereka konsen melihat satu hewan aja. tapi itu hanya sesaat, mereka langsung ingin berpencar dan melihat hewan-hewan lainnya. karena kami berbarengan dengan anak sekolah SMP, jadi ada beberapa momen yang membuat saya dan anak-anak jadi tontonan mereka. pertama, ada anak yang gemes sama mereka saat menunggu toilet dekat masjid. ada juga dua anak SMP yang menjaga dua anak kami yang jalannya terlalu lelet di belakang, sampai saya harus menyusulnya. hmmm... terlepas itu, ada satu ibu2 yang berpendapat pada dua anak yang lelet tadi "kembar" padahal mereka beda ibu, cuman cantiknya sama. gitu guru yang mendengar pasti seneng dong punya murid cantik-cantik hehehe :) [by: sandra & khanza]

ada kejadian yang membuat saya jadi serba salah. adalah saat berjalan, kami mengharuskan anak-anak bergandengan dua-dua. bertepatan ada dua anak laki-laki yang berbeda postur tubuh. satu kecil satu gemuk yang berlebihan. yang kecil lincahnya bukan main, yang lain jalan dia malah lari. ini membuat teman segandengannya ikut lari dan tanpa bisa dicegah, dia akhirnya jatuh di beberapa titik. nangisnya gak ketulungan padahal gak sampai berdarah men! anak yang postur kecil pun juga sama, jatuhnya malah bolak balek ada 5x mungkin. dan dia gak pernah nangis atau ngeluh. hanya langsung berdiri dan membersihkan badannya yang kotor karena jatuh tadi. hmmm kecil-kecil sudah berana dan pantang menangis. 
[by Tahezi&Azzam]

karena ada beberapa ibu yang mengikuti, akhirnya membuat anak itu sendiri jadi ngalem. tapi ada beberapa yang membiarkan ibunya berjalan jauh di belakangnya. tapi ada juga yang ngalem itu saat ibunya gak nampak dan minta ketemu ibunya dengan manggil-manggil beberapa kali. aku bohongin aja kalau ibunya udah nunggu di parkiran. karena waktu itu kita keburu2 untuk istirahat, jadi pingin cepat menggiring anak-anak masuk bus lagi. [by: sandra, kaysan, azzam]

kami sempat istirahat di toilet dekat musallah, jadi anak-anak yang gk kebelet nunggu bermain di teras musallah. nah itu membuat beberapa anak melepas sepatu, dan saat perjalanan berlanjut beberapa anak yang gak bisa pasang sepatu sendiri harus dibantu. sebenarnya pingin rasanya membiarkan mereka belajar sendiri biar gak ngalem, tapi salah satu diantaranya dibantu pasang sepatu oleh ibunya. saya yang terburu-buru akhirnya turun tangan dan salah menyebut nama anak itu dengan nama anak yang ibunya benerin sepatu. karena jarak kita dekat, jadi ibunya dengar. hehehe.. salah sebut nama, untung ibunya cuman ketawa.
[by sikembar sandra&khaza]

pintu keluar menuju lapangan parkir bentuknya memutar kaya di mall-mall gitu, bedanya ini tinggi sampai dua meter. dan tiap anak harus hati-hati melewatinya. akhirnya kami membagi anak sesuai muatan tempat pintu putar itu. bisa diisi 4-6 anak bersama 1 org dewasa. satu pesan yang harus diingat, untuk guru penanggung jawab harus selalu menghitung jumlah anak di manapun mereka berhenti. ini untuk mencegah terjadinya kehilangan jejak. karena tiap kelompok kadang berpapasan di beberapa wahana dan membuat mereka berbaur jadi satu dan tak mampu dibedain. yang membedakan hanya pita warna.

perjalanan berlanjut ke masjid al-akbar. perjalanan itu dimanfaatkan anak-anak untuk makan bekal mereka. tapi beberapa anak ada yang gak minat makan. karena saya pusing, jadi gak ikut ngelirik dan mengurus mereka. hanya bisa duduk mematung.. hmmm...

setelah sampai, guru2 sepakat yang ikut shalat hanya kakak TK B. yang TK A dan PG disuru menunggu di bus. guru-guru pun harus bergantian menjaga anak-anak. setelah TK B turun, kebetulan anak PG mengeluh ingin pipis. yaudah saya disuru mengantar dua anak pr ikut pipis. dua anak ini lucu-lucu dan mandiri. itu terlihat saat memakai celana mereka kembali, ada satu anak yang melarang saya memakaikan. katanya dia bisa sendiri. hmm... karena saya juga kebelet, jadilah sebelum masuk wc saya pesankan ke mereka untuk tidak kemana. saat wudhu' dua anak ini juga ikutan melepas kerudung dan menyalakan kran. setelahnya mereka pakai kerudung masih berantakan, dari pada saya repot sendiri. mereka saya ajak ke depan cermin yang besar dan menyuruh mereka membenarkan kerudung sendiri hingga tak terlihat rambutnya. untuk tmpat wudhu saat itu sepi, hanya ada dua anak SMP rombongan yang melihat dan sepertinya mereka gemas melihat anak-anak itu berkaca. setelah keluar tmpat wudhu' pun beberapa bapak-bapak terpesona dengan anak-anak yang mandiri dan jalan masuk ke masjid mengeluh ingin shalat. karena yang satu gak bisa melepas sepatu sendiri, dan satunya mandiri akhirnya saya direpotkan satu anak, dan anak satunya lagi lari entah kemana. pas saya masuk, ternyata dia udah di belakang shaff bapak-bapak.. ahhh gimana ini?? mau manggil mereka masih berjama'ah.. saya cuma bisa melambai-lambai dan menyuruh dia mendekati shaff perempuan. akhirnya mereka shalat di samping saya. saya suruh mereka mengikuti gerakahan saya. saat takbir, saya mengerakan suara sedikit agar terlihat seperti jama'ah, padahal yang shalat beneran hanya aku hehehe.. setelah salam, saya memuji mereka dan saling salim. sekeluarnya masjid dan kembali, saya merasa seperti sudah jadi ibu-ibu yang punya dua anak cantik dan mandiri hehehe [by aqeela&sandra]

sekembalinya, ternyata yang gak ikut shalat menunggu di sebuah teras entah ruangan apa, dan di sana ada tangga. guru PG yang sesungguhnya menitipkan anak-anak kapada saya. hmm.. untuk meminimalisir berpencarnya anak-anak saya memberi permen sisa pada mereka. dan itu lumayan ampuh. tapi tiba2 ada satu anak yang berjalan entah kemana, setelah saya peganga bahunya dan tanya mau kemana? dia cengengesan sambil memegang bungkus permennya. katanya mencari tempat sampah... ahhh anak-anak yang cinta kebesihan... :) [by izzah]

di tangga itu juga saya menyempatkan bermain dengan beberapa anak yang lucu dan banyak tingkah, kami bermain menghitung tangga. anak yang banyak tingkah ini berjalan cepat dan mulutnya ikut berhintung, tapi pas sampai atas saya tanya berapa jumlah tangga. dia bilang gak tahu sampai cengenges tertawa. karena gak kuat lucunya, saya pun akhirnya sun pipinya yang lucu masih sambil tertawa.. ahhhh... [by: tahezi]

perjalanan pulang.. banyak anak yang dijemput pulang oleh orang tua masing-masing. jadi kursi bus agak longgar. jadi waktu perjalanan pulang, saya duduk dia sebelah dua anak kecil. mereka tertidur dengan enak.. bahkan ada beberapa yang tidur sampe membulatkan badan. keringat bercucuran di dahi, dan wajah polos mereka terlihat. guru PG tak membiarkan moment ini lewat, jadi beliau membidik anak-anak yang tidur.
[by: galuh, izzah, sandra, syakira]

sesampainya di depan perumahan, tiba2 ada satu anak yang minta buang air besar. karena guru PG sibuk gendong anak yang tidur, jadinya saya yang anterin. kebetulan dekat sana ada mini market, dan saya pertama kalinya pinjem toiletnya.. hmm... untung lancar-lancar aja saya beresin celananya dan menggandengnya keluar. [by: syakira]

di luar kejadian-kejadian di atas.. ternyata masih terselip rejeki rejeki dari orang tua wali. mereka mengirimi makan siang yang membuat perut kami terisi. hhmmm alhamdulillah.. saya pribadi menikmati kebersamaan bersama kelucuan anak, juga menikmati rejeki dari orang tua mereka hehehehe

Wassalamualaikum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar