26 November 2015

Catatan Hati Seorang Guru: Pilar Karakter

Selamat pagi bunda..

hari ini aku akan sharing tentang salah satu sisi pendidikan yang agaknya tidak diperhatikan dalam rapor anak-anak. tapi sangat berpengaruh bagi sepanjang hidup anak tersebut.

yah, mereka menyebutnya dengan KARAKTER.

pelatihan yang saya dapat kemarin 23112015 di aula dinas pendidikan menghadirkan salah satu sumber dari IHF (Indonesia Heritage Foundation). dari sinilah saya baru 'ngeh' kalau karakter itu penting untuk semua mata pelajaran di sekolah.

sejarahnya berasal dari jaman reformasi yang merubah masyarakat Indonesia makin aktif berperilaku kejahatan. padahal Indonesia disebut2 sebagai negara berbudaya dan penganut Islam terbanyak. tapi kenapa masih banyak sekali jenis kejahatan?

bukan salah sekolah yang membesarkan mereka, karena dari dulu sampai sekarang mata pelajaran agama selalu diberikan di semua jenjang sekolah. dana pemerintah juga tidak kurang-kurang tersalur untuk pendidikan di Indonesia. Lalu salah siapa ini?


selama ini, pelajaran yang diberikan guru semuanya baik. namun cara penyampaiannya yang kurang benar. di pelatihan inilah, kita guru anak usia dini khususnya yang mengawali karakter setiap anak wajib memperbaiki cara mengajar kita. membentuk pondasi awal karakter mereka agar melekat dalam darah daging mereka.

IHF menyarankan agar memberi 15-20 menit tiap hari untuk melakukan pembelajaran karakter. lalu bagaimana cara mengajarkannya? semua gampang dilakukan, karena mereka punya modul berkualitas dan mudah dipahami.

berikut ke sembilan pilar yang mereka jelaskan kemarin:
  1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya
  2. Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian
  3. Kejujuran/Amanah dan Diplomasi
  4. Hormat dan Santun
  5. Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama
  6. Percaya Diri, Kreatif,  dan  Pekerja keras
  7. Kepemimpinan dan Keadilan
  8. Baik dan Rendah Hati
  9. Toleransi, Kedamaian, dan Persatuan
 poinnya bertambah satu, yaitu "Kebersihan, Kerapian, dan Keamanan"

memang pendidikan jenis ini tidak begitu nampak hasilnya, karena semua butuh proses dan perjalanan yang panjang. namun akan terlihat saat dewasa nanti. 

prmbelajaran ini juga menuntut dukungan dari orang tua di rumah. karena percuma saja guru sudah mengajarkan di sekolah, namun tidak dipraktekkan di rumah.

mungkin segini aja dulu. ini adalah pelatihan kedua yang saya ikuti. Semangat Mengajar!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar