Assalamualaikum....
untuk Tahun 2016 ini, adalah tahun yang special. karena apa? karena tahun ini bisa merayakan hari kemerdekaan di luar bulan Ramadhan. banyak sekali kegiatan yang dibuat HIMPAUDI, IGRA, maupun IGTKI untuk meramaikan hari kemerdekaan.
Salah satunya acara senam Hari Anak Nasional bersama di GOR. acara ini dilaksanakan secara besar-besaran karena dari ketiga perkumpulan besar di atas bersatu mengumpulkan massa dari tiap-tiap sekolah. senam dilakukan sebanyak 3 kloter, kloter pertama dari HIMPAUDI dengan peserta senam anak-anak paud yang masih unyuk-unyuk. mereka diberi contoh oleh guru berseragam biru merah masing-masing yang berdiri di depan mereka. jadi barisannya kurang rapi karena beberapa terhalang badan gurunya.
kloter kedua dari IGRA yang pesertanya adalah anak TK A. dengan seragam gurunya kuning biru, mereka berjajar hanya di depan. dan anak-anak dengan rapi meniru di belakangnya. barisan ini agak rapi ketimbang sebelumnya. setelah senam berakhir, kloter ketiga dari IGTKI dengan peserta anak-anak TK B mulai senam dengan iringan guru-guru yang berseragam biru.
acara ini murni hanya guru yang berseragam saja yang boleh masuk. bahkan wali murid yang nekat datang, tidak diperkenankan masuk. mereka hanya boleh menunggu di luar GOR. karena ini masih dekat dengan tahun ajaran baru dan murid baru masih belum bisa terkondisi, akhirnya perwakilan dari sekolah hanya diambil dari kelas TK B yang sudah mandiri.
sama halnya dengan acara MANASIK HAJI yang diselenggarakan oleh IGRA kecamatan. kalau tahun kemarin sekolah tetap melaksanakan manasik secara sederhana dan mandiri di sekolah, tahun ini kami mengajak seluruh siswa dari PG TKA dan TKB untuk ikut meramaikan manasik haji.
acara dilaksanakan di lapangan angkatan darat dari pukul 06.30 pagi. tapi nyatanya banyak sekali wali murid yang mengantarkan anaknya ke sekolah terlambat. kami sengaja menyewa angkutan agar wali murid tidak perlu ikut mengantar. seminggu sebelumnya, anak didata yang ingin menyewa baju ihram. dan sehari sebelumnya baju itu sudah siap dibagikan. potongan bajunya hanya ada 3 bagian. bagian bawah, selendang untuk badan dan tas mini untuk batu.
karena banyak yang menyewa, akhirnya ustadzah menyewa di dua tempat dengan bahan yang berbeda pula. ada yang bahan kain katun biasa dengan bawahan polos yang dililitkan. jenis ini menyusahkan gerak anak, karena masih butuh peniti atau tali untuk mengikat. ada pula jenis rayon yang licin namun dengan bawahan yang sudah didesain seperti rok berkaret. jenis ini amat praktis dan simpel, jadi memudahkan gerak anak.
meski sekolah kami datang terlambat, tapi sekolah cabang yang lain datang lebih dulu dan ikut membantu mengambilkan nomor antrian. jadi dua sekolah kami akhirnya masuk dalam kloter pertama bersama 5 sekolah lain. lapangan yang luas sudah didesain menjadi beberapa pos mulai dari muzdalifah, mina, padang arofah, tiga jumroh, mekkah, sa'i, dan terkahir air zamzam.
di tiap pos, sudah dijaga satu sampai dua guru untuk membimbing anak-anak berdoa. tapi ini sama sekali tidak praktis, karena tiap pos gak ada pengeras suara apapun. ada mic itupun dipakai panitia untuk membaca "labaikallahuma labaik...dst" dan memanggil peserta selanjutnya. jadi beberapa anak hanya ikut turut tanpa tahu isi doanya.
khusus di padang arofah, anak-anak berdoa sambil duduk berjongkok. dan di 3 jumroh, anak mulai melempari batu yang sudah mereka kantongi. di mekkah, yang harusnya putar 7x disederhanakan hanya menjadi 2x. di mekkah anak perlu diawasi, karena kalau lengah sedikit mereka bisa lanjut putar lagi dan bercampur dengan sekolah lainnya.
paling seru adalah di bagian sa'i, karena di sini anak-anak bebas berlari. sedangkan dibagian pengambilan air zamzam, para panitia membagikan air mineral gelas sebagai gantinya. ada satu anak yang tiba-tiba menangis karena melihat ibunya dari kejauhan. maklum ini anak masih PG, aku yang kebetulan mengawasi anak perempuan di belakang harus membujuk dia beberapa kali agar nangisnya berhenti dan mau menyelesaikan ritual itu hingga selesai. hmmm... akhirnya nangisnya agak berhenti setelah melihat penjual ikan kecil, tangannya sambil menggapai-gapai saat si penjual menjajakan dagangannya makin gencar. beberapa ustadzah malah memarahi para pedagang agar menjauh karena anak-anak gak ada uang dan orang tua. hahaha...
sebagai catatan, untuk anak yang membawa tas. tasnya bisa dititipkan di angkutan saja. karena anak-anak hanya makan bekalnya sewaktu perjalanan pulang, jadi biar gak berat. beberapa peserta dari sekolah lain, bahkan sampai ditungguin mama masing-masing. malah jadi ribut dan sesak di tenda antrian, para panitia sampai memberi peringatan berkali-kali agar orang tua tak boleh masuk ke lapangan.
di sini beberapa anak selain nampak mandiri, juga nampak mencintai kebersihan. apalagi saat menghabiskan minumannya, anak-anak dengan kesadaran sendiri tanya "ustadzah ini dibuang dimana?" untung saya siap kantong plastik besar, jadi anak-anak tak ada yang buang sembarangan.
tapi ada juga beberapa anak yang kurang konsentrasi, apalagi saat berbaris jalan akan pulang menuju angkutannya parkir. beberapa anak yang gagal fokus malah berhenti di barisan anak dari sekolah lain. bahkan beberapa anak sempat macet gara-gara ada beberapa anak yang berhenti karena melihat penjual mainan kesukaannya.. hahaha dasar anak-anak :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar