24 September 2015

Catatan Hati Seorang Guru: Manasik Haji

Assalamualaikum...

aku mau ucapin selamat hari raya Idul Adha bagi saudaraku sesama muslim. pastinya sekarang udah sibuk tusuk-tusuk daging deh hehehe. sama. 

berhubung ini bertepatan dengan hari raya dan pelaksanaan haji, maka sekolah yang aku tempati juga sedang melaksanakan manasik haji bagi anak didik kami. 

Alhamdulillah kami sudah melaksanakan tepat sebelum libur lebaran. yang sebelumnya kami sudah memberi selebaran pemberitahuan untuk memakai pakaian putih atau bernuansa putih-putih.

awal masuk itu aku udah takjub banget dengan pakaian-pakaian yang mereka gunakan. benar bener putih bersih seperti hati mereka yang tanpa dosa. padahal ustadzahnya cuman janjian kerudung putih aja, gak sampai seluruh bajunya.

sehari sebelumnya, kami sudah mempersiapkan segala kebutuhan seperti layaknya berhaji. seperti: ka'bah mini, area untuk sa'i, melempar jumroh, dan hewan kurban beneran sebagai pemanis praktek. 


ka'bah kami buat dengan sederhana. hanya butuh 4 buah meja kecil yang ditumpuk dua-dua. lalu dikelilingi oleh kertas hitam. tak lupa ditambahi kertas emas bergaris di atas, pintu kecil, dan juga hajar aswad yang dibentuk lonjong. 

lapangan dekat sekolah, juga jadi tempat kunjungan kami seolah-olah itu padang arafah yang panas (emang beneran panas waktu itu!). karpet sebagai tempat berkumpul. dan juga 3 box untuk melempar jumroh.

batu yang kami gunakan sebenarnya berniat hanya pakai gulungan kertas kecil-kecil. tapi karena waktu mepet, jadi kami pakai batu kerikil yang benar2 kecil. 

kami juga beli berkardus-kardus air minum seolah-olah itu air zam-zam. dan tak lupa kami membuat tulisan besar-besar nama-nama tempat atau kegiatan dan ditempel disekitar area supaya anak-anak belajar baca juga.

pelaksanaan memang terlihat lancar, sesuai yang diperhitungkan. dan juga anak-anak agak terlihat tertib. di akhir acara kita juga ngadain makan-makan bersama dengan menu sate dan lontong. meski hanya sate ayam. tak lupa dapat oleh-oleh jeruk, kurma, dan susu kedelai.
 
sayangnya, menurut aku minusnya cuma pada urutan haji yang gak sama plek seperti haji beneran. dan guru-gurunya benar gak hafal bacaan-bacaan di kegiatan, termasuk saya sendiri. jadi kami membuat catatan di kertas, untung kalimatnya gak segitu panjangnya.

apalagi di perjalanan antara sekolah ke lapangan trus ke masjid setempat untuk sumbang hewan kurban aja butuh pantauan 50 anak yang ribut sekali. yang awalnya tertib jalan dua-dua, jadi ribut dan gak beraturan. apalagi ada kejadian di luar dugaan saat di masjid. yaitu ada yang ngompol tanpa bilang-bilang. ckckck

finally, semua berjalan baik-baik dan semua merasa senang. itu aja yang penting.

dan satu lagi, semoga mereka benar-benar faham apa yang kami berikan dan hingga dewasa jadi ilmu yang bermanfaat, amin.

nb: maunya selipin gambar, tapi karena gak bawa kamera. jadi semua hanya terekam di otakku :)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar