03 Desember 2015

Catatan Hati Seorang Guru: Out Bond

Annyeonghaseeooo..

aku kembali dengan sedikit cerita salah satu kegiatan kita di bulan November kemarin. Yup! outbond. butuh 3 bulan sebelumnya untuk mencari tempat yang pas bagi anak-anak. yang banyak wahana tapi tidak menakutkan juga.

maka terpilihlah PACET MINI PARK. selain banyak wahana dan kolam renang, disini juga ada kakak-kakak pembimbing yang menemani tiap kelompok. jadi guru-guru gak repot2.

tanggal kegiatan sebenarnya bukan tgl 28, namun karena antri tempat dengan sekolah lain, maka jadilah tgl 28 November 2015.


sebulan sebelumnya, anak-anak diberi undangan yang merangkap dengan kupon pendaftaran outbond. jadi bagian bawah undangan, diberi kolom isian yang dipotong untuk dikumpulkan lagi pada wali kelas masing-masing. wali kelas ini wajib mencatat siapa yang daftar lebih dahulu, karena semakin cepat dia mendaftar, maka semakin di depan dia duduk dalam bus.

sekolah kami total ada dua sekolah berjumlah 150an anak. membutuhkan bus 6 buah. 5 buah bus besar, dan 1 bus kecil. semua full AC. kenapa bisa banyak? karena tiap anak wajib membawa 1 pendamping, dan tiap pendamping yang ikut dikenakan biaya 125rb (termasuk biaya bus, tiket masuk, dan makan). tiap orang boleh menambah jumlah pendamping, asal membayar sejumlah diatas tadi.

kita mulai ngumpul jam 6 dan bus baru bergerak pukul 07.15, melebihi 15 menit dari jadwal. 

di dalam bus, tiap guru membagikan kupon makan pendamping+anak, nama dada, dan pita warna sesuai kelompok permainan outbond nanti.

meski orang tua ikut, kami tetap memisahkan mereka saat tiba di tempat tujuan. membagi mereka pada barisan-barisan sesuai warna pita yang diikat di lengan. orang tua juga turut berbaris sendiri.

setelah itu, kakak pemandu membimbing kami di sebuah lapangan lebih luas lagi untuk membentuk lingkaran. senam sedikit, lalu tak lama orang tua dipanggil untuk menemani dibelakang anaknya. kakak pemandu memberi permainan ringan untuk semua orang agar kekompakan anak+ortu terjalin.

lalu tiap kelompok pita mulai berjalan ke wahana permainan dengan kakak pemandu. selama anak bermain outbond, orang tua juga diajak permainan yang lebih seru dengan ibu-ibu lainnya.

pita di kelompok saya warna merah muda, dan wahana yang diikuti adalah bermain pipa estafet dengan giringan bola pimpong di atasnya. waktu itu banyak yang gak masuk, bahkan banyak banget saya bantu mereka. menurut saya itu permainannya gak pas buat anak TK.

permainan selanjutnya adalah membawa segelas air di atas selembar kain hitam yang lebar. ini melatih kekompakan anak-anak dalam berjalan bersama sampai batas jarak yang ditentukan. tentu lagi-lagi banyak yang gak bisa. apalagi kelompok laki-laki yang motorik kasarnya lebih bagus dari kelompok perempuan.

saking konsennya sama anak-anak sampai gak ada fotonya hehehe..

wahana selanjutnya yaitu flyingfox. menurut aku ini permainan paling seru buat anak-anak. kita bisa tahu mana saja anak yang berani dan mandiri. saking mandirinya, ada anak yang dengan cekatan membuka tali pengaman di pinggangnya sendiri. hmm.. jadi bangga.

 


permainan selanjutnya adalah kereta kuda. sebenarnya ini permainan banyak dijumpai di tempat umum. tapi manfaat lebih di sini adalah anak mampu mengekspresikan kuda bohong-bohongan yang ada di depan. emang agak ekstrim, tapi mereka lucu. bahkan ada salah satu anak paling diem [red: Fabian] di kelompokku dan dia bisa tersenyum saat disapa teman-temannya yang menunggu giliran di luar garis batas. bahkan dia melemparkan senyum malu-malu di depanku. hmm... senangnya padahal saya baru dua bulan jadi guru pendampingnya.



permainan kereta kuda ini juga ada satu anak [red: Syifa] yang gak mau naik. alasannya karena takut pusing. hello.. kenapa dia mirip aku waktu kecil??

permainan selanjutnya adalah mobil lawas bergandeng. wahana ini hampir sama dengan kereta kuda. bedanya mobil yang digandeng ini sangat amat jadul dan antik. bahkan tiap mobil ada setirnya. jadi kita bisa lihat ekspresi anak-anak yang polos saat mengendarai mobil itu.



dan di wahana ini, Syifa mau tak bujuk untuk naik. alasannya yang takut pusing saya bantah dengan rute mobil yang agak jauh dan tidak mumet. akhirnya dia mau dan alhamdulillah tidak ada keluhan.

dan permainan yang terakhir adalah ATV. semacam motor-motoran beroda 4 yang wajib didampingi oleh kakak pendamping. karena ini wahana dekat lapangan ibu-ibu. jadi banyak lalu lalang orang lewat dan membuat saya kuwalahan mengawasi ke 26 anak.



karena ini permainan terakhir, jadi ada beberapa anak yang langsung dibawa ibunya. sampai2 saya gak sadar kalau ada satu anak [red: Tahsya] yang udah hilang. baru sadar pas ibunya tanya langsung ke dalam kelompok. padahal saat itu ada satu anak [red: Amira] yang bukan kelompok merah muda mendekati saya dan berkata tidak menemukan ibunya. duhh.. kenapa saya jadi salah jaga anak??

akhirnya anak yang lagi cari ibunya saya kembalikan ke guru kelompoknya sendiri. lalu saya mulai mencari anak kelompok saya sendiri.

ternyata ditemukan di ruang makan, bersama ibu dari temannya. ealah.. kecantol toh.

untung tidak terjadi apa-apa selain kejadian tadi.

karena ini yayasan besar hingga punya dua sekolah. saya pernah ditugaskan di sekolah cabang untuk menggantikan guru yang cuti melahirkan selama 3 bulan. dan dua bulan terakhir saya ditugaskan di sekolah pusat. jadi berkat acara ini, saya jadi bisa bertemu kembali dengan anak-anak dari sekolah cabang.

senang banget saat mereka masih mengingat saya dan tidak malu-malu menyapa saya. bahkan saya yang harus bekerja keras mengingat nama-nama mereka. jadi dengan kata lain, dalam kurun waktu 5 bulan terakhir ini, saya udah menghafal 150an anak. daebak!

mungkin cukup segini aja ceritanya. semoga menjadi pelajaran bagi semua orang. dan menjadi kenangan bagi saya sendiri. semoga tahun depan, bisa melaksanakan yang lebih baik lagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar