12 Desember 2015

REVIEW: Sheila Kenangan yang Hilang

Halloo semuaaaa..

aku kembali dengan sebuah novel psikologi yang diambil dari kisah nyata. 

karena awalnya saya sibuk kerja dan jarang bisa ke perpus, akhirnya saya nekat di satu hari libur pergi ke sana dan menemukan buku ini

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieQO1Monvy5E0CcTzQvXV1t9ZJykEhR-Sq2VMbuq_gZiEgtbVO47Rai6ZVKH-zCg8fwdTPMyh1i_wEJ7j2lovQuHgp6rXV2SyfXv6TMz2DjM587aQO2Gzi2xOhK17We4MnZU8fpH-W3Fo/s1600/sheila-kenangan+yang+hilang+%2528torey+hayden%2529.jpg

kisah nyata dari seorang guru anak kebutuhan khusus. dirinci menjadi tiga bagian: 


1. masa lalu
berisi kisah Sheila kecil yang masih berusia 6 tahun dan sedang mengikuti kelas Torey (penulis) hanya selama 5 bulan. karena tahun ajaran berakhir dan kelas torey harus dibubarkan karena pencampuran di kelas normal. akhirnya torey meneruskan pendidikan kuliah dan meninggalkan sheila. 

awalnya torey mencarikan guru yang tepat bagi sheila sebagai pengganti dirinya. yaitu di kelas 3. padahal saat itu sheila baru berumur 6 tahun. hal ini dilakukan torey agar dia bisa tetap memantau perkembangan sheila. tapi belum genap setahun, sheila dan ayahnya terpaksa pindah ke tempat yang tidak diketahui

2. pertemuan pertama
pada bab ini, torey mengemukakan bahwa dia berusaha mencari sheila dimanapun namun belum ketemu. dia hanya berbekal puisi yang dikirim sheila. torey sendiri beralih profesi menjadi psikiatri di salah satu klinik swasta yang besar. akhirnya dia bertemu dengan sheila saat 7 tahun kemudia, saat usianya 13 tahun.

di bagian ini juga sheila diajak torey untuk membantunya di kelas musim panas berama 8 anak berkebutuhan khusus yang diambil dari kliennya. meski hanya dua bulan, namun banyak kejadian yang menimpa mereka. hingga suatu hari sheila dan ayahnya menghilang tiba2.

3. pertemuan kedua
ini terjadi saat usia sheila sudah 16 tahun. torey menemukannya di tempat pengungsian anak-anak. lagi-lagi banyak cerita yang terjadi hingga sheila memutuskan untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. dia memilih berkerja, memiliki uang sendiri dan terlepas dari ayahnya.

buku ini menyindir saya, bagaimana guru sangat bertanggung jawab atas anak didiknya. apalagi bagi mereka yang tak memiliki orang tua yang bertanggung jawab. 

ternyata yang aku baca adalah buku bagian kedua, bagian pertama mungkin lebih mengharukan karena sheila di sana masih terlalu kecil

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUd_f0IiQfZbGiQWN0BO_adr4MMyiyVSULhW1UpffMJqsaAVmI_Cst_ByXjAUgijn2ZCKwMEj4iKHBkV_zCUUNibnfOK-m5WjF1Avzz_F9o2NUDqc1MW7EfQTXZbkJRPAfdlX5utArpLU/s1600/SHEILA1.jpeg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar