25 Desember 2015

Web Drama: Splash Splash Love Ep 5

Annyeonghaseooo...

aku kembali dengan episode selanjutnya, setelah kemarin dujun hampir mendaratkan wajahnya ke seulgi. akhirnya di episode ini, dujun segera menarik kembali wajahnya menjauh dan berkeluh 'kenapa aku seperi ini?'. digendonglah seulgi di kasur raja. dujun hanya bisa memandanginya trus hehehe..

akhirnya saat seulgi sadar, ternyata dia sedang menyandarkan telinganya di dada dujun. rajanya marah dan mengancam apa kau ingin mati? apakah kau minum arak atau semacamnya? kalimat itu bikin seulgi kaget dan menjawab dengan takut 'aku tidak ingat'. akhirnya dujun menyuruhnya untuk bangun dan pergi sebelum matahari terbit. 

akhirnya dengan segera seulgi bangkit dan tak lupa hormat memberi salam pada dujun. tapi akhirnya dujun ikut bangkit dan berkata 'ayo pergi sama-sama' seulgi kaget dan dujun menjelaskan 'aku akan mengantarmu' uhhh.. jantan banget sih dujun ini!!


akhirnya dengan pakaian penyamaran mereka berjalan beriringan dan dujun sempet curhat kepada seulgi tentang usahanya menjadi pangeran, putra mahkota, dan raja. lalu seulgi menimpali ternyata berada di atas tidak selamanya enak. dujun pun mengimingimingi posisi yang bagus di kantor jika seulgi berhasil memenuhi harapan dujun. tak lupa diberi bonus rumah yang bagus dan kuda yang bisa ditunggangi. 

seulgi berucap tak perlu, karena dia tak bisa naik kuda, lagi pula saat hujan tiba dia akan kembali. dujun serta merta mempertimbangkan 'apakah ku ucapkan sekarang yaa?' sambil merangkul bahu seulgi dari belakang, dujun mengucapkan terima kasih. seulgi juga merasa senang bahwa dia tidak pintar tapi bisa mengajari seseorang. 

dujun menutup jalan seulgi dan memegang kedua bahu seulgi dengan telapak tangannya sambil berkata ayo kita berteman, jangan anggap aku sebagai raja. sebut saja aku teman lelaki. seulgi meng iyakan karena dia suka berteman. lalu mereka menoleh, ternyata sudah sampai. dujun mengaku dia tak pernah tahu rumahnya. 

akhirnya dujun pamit dan berkata sampai jumpa besok. eh seulgi memanggilnya dan melemparkan buah jeruk bergambar senyum pada dujun. eh tiba2 anak kecil yang tinggal bersama memanggilnya. eh gak tahunya ada mata-mata dibelakang mereka dan melaporkannya pada menteri yang jahat.

akhirnya kedua menteri itu sepakat untuk menangkap seulgi yang dianggap penjahat. malam hari, seulgi dengan baju tidur ditarik keluar bersama para tentara. lalu digeret ke lapangan, di tempat lain dujun ditanya menteri kenapa menyimpan penjahat. [hello.. bukannya yg jahat elu!] lalu masuklah kesatria coklat itu dengan membawa wadah minum milik seulgi. dia mengaku telah membuat wadah minum itu, tapi digunakan oleh seulgi untuk hal lain yaitu mengukur curah hujan.

dujun menjawab lihat, seberapa pintar gosam itu makanya dia berani mempertahankan seulgi untuk membuat perencanaan akan datangnya hujan. lalu menteri satunya lagi beralasan jika seulgi sudah berani menghina permaisuri. lalu waktu yang bersamaan, seulgi di lapangan diikat dari kaki, tangan, hingga kepala. 

dujun ceramah membela dari A sampai Z, eh ternyata menteri satunya ingin bukti kepintaran seulgi apakah berhasil menghitung waktu tanpa matahari . eh, gak tahunya di lapangan seulgi udah main tarik aja ama kuda sampai dia keangkat. huh ngeri banget! untung aja ada kesatria cokelat yang menebas tali itu sambil membawa surat perintah raja. 

dujun akhirnya marah-marah, bagaimana bisa menghitung waktu tanpa matahari? bukankah matahari adalah simbol raja yang berarti adalah aku? penasehat berkata jika itu cuma tantangan yang tak mungkin diselesaikan dalam waktu dua minggu. akhirnya dia menyarankan raja untuk membuang seulgi. ehh.. gak tahunya seulgi nguping di belakang. sambil masang wajah sedih gitu. 

di rumah, bersama kesatria cokelat ditanya bukankah kau dilarang masuk istana? seulgi menjawab padahal dia bukan dongyi atau dae jang geum. dia hanya gosam, menurutmu mereka benar2 akan membunuhku? kesatria itu jawab iya, sudah biasa jika tak ada gunanya maka akan dibuang. wajah seulgi lemes gitu, akhirnya kesatria itu saranin untuk segera menemukan solusinya.

seulgi bilang, kalau kau menolongku lagi maka aku akan berhutang budi padamu. eh kesatria cokelat bilang, yang tadi siang itu perintah raja lalu menyuruh seulgi untuk mengurus hidup masing-masing. eh, gak tahunya seulgi malah memohon2 dengan pegang tangan kesatria.

akhirnya kesatria itu mau nolong seulgi masalah pengairan. dujun yang lagi makan sendiri pun kesepian bahkan sampai tidak nafsu makan. seulgi sampe semangat belajar lagi dengan bukunya. hingga dia ketiduran di luar. dujun dengan baju penyamaran akhirnya berkunjung diam-diam. dujun membetulkan letak bajunya seulgi dan membelai poni depannya. 

pas seulgi bangun, dia menemukan hpnya ada di sisinya, dan mencari sosok dujun di sekitar yang ternyata sudah hilang. eh gak tahunya di ujung kertas belajarnya ada gabar senyum yang persis dengan di buah jeruk kemarin sweet...  dujun sendiri sedang menggenggam jeruknya sambil memandang bulan. eh gak tahunya seulgi mimisan. padahal dulu dia pernah nyeplos gak pernah mimisan.

di tempat lain, kesatria cokelat itu menemukan jaket biru seulgi sedang dipeluk adik kecil itu. seulgi bolak balik salah hitung dan melempar kertas2 yang salah. sama halnya dengan dujun yang bolak balik mencoba masukkan bola di gawang tapi gak bisa dan selalu mantul di tiang gawang hingga subuh tiba. tahu karena apa? karena dujun sedang mikirin moment bersama dia dengan seulgi. huft.. cemburu aku rekk..

akhirnya diakhir tendangannya, dujun sanggup ngegolkan saat matahari udah terbit. dan dia berbaring kecapekan di atas rumput. dia ingat kata2nya kepada penasehat. bagian ini tidak diketahui seulgi. bahwa dujun percaya dia akan mampu menyelesaikannya. dan benar saja, seulgi pagi itu bisa menyelesaikannya dan tak percaya dengan hasil usahanya. 

tiba2 turunlah rintik2 hujan dan menyadarkan mereka berdua. bahwa seulgi harus kembali. dan benar saja dia udah siap pake seragamnya yang dulu saat dia datang. dujun seakan diringankan kakinya tanpa kesadaran berlari ke rumah seulgi. padahal seulgi udah siap di depan genangan. dan saat dujun tiba, ternyata seulgi udah gak ada di depan rumah. 

eh gak tahunya seulgi gak jadi masuk, dia berada di pendopo sedang mengatur alatnya. saat dujun datang mengahmpiri, seulgi menjawab jika dia bisa menghitung waktu dengan ember berisi air. dia mengaku selama ini dia tak pernah berusaha keras. karena meskipun dia sudah berusaha, tak pernah ada hasil karena dia orang yang tidak berguna. [ahh.. jgn merendah!] dia ngaku di dujun kalau dia lemah matematika dan dia menangis. ahh dujun makin perkasa aja dengan baju basahnya hehehe..

dujun bilang tak apa, aku pun juga sudah berusaha, namun belum menemukan jawabannya. sambil mengambil tangan seulgi dan menempelkannya pada dadanya.. ahhh... akhirnya dujun narik seulgi untuk berpelukan... aahhh aku juga mau bang...
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar