06 Mei 2016

Catatan Hati Seorang Guru: Ibrahim

Assalamualaikumm...

sedikit cerita dari si empunya nama. ini bukan cerita nabi, hanya anak usia 5 thn yang kebetulan jadi muridku. memang antara ibra (nama panggilannya) dengan nabi Ibrahim hampir sama, mereka sama-sama memiliki kecerdasan yang tinggi.

entah ibu dan ayahnya makan apa, kok bisa mengeluarkan sosok ibra yang spesial?

kebetulan krn saya baru pindah di sekolah cabang itu, jadi saya gak tau gimana awal dia masuk sekolah di kelas PG. yang saya lihat saat masuk di TK A thn ajar 2015/2016, dia nampak tenang dan lancar saat membaca beberapa kalimat. membuat saya yang nyimak waktu itu hanya bisa menganga saking kagetnya. dia tidak salah/lupa satu huruf pun!



untuk TK A, tahapan pencapaian yang normal itu hanya sebatas mengenal bentuk huruf. kalau bisa inget huruf2 itu udah untung banget. atau minimal bisa baca rangkaian 4 huruf (kata sederhana). lalu gimana dengan ibra?

semakin lama saya pegang TK A, saya mengajak dia untuk memaknai buku cerita dari yang ia pilih sendiri dan baca sampai tuntas. setelah itu saya beri pertanyaan seperti siapa pemerannya? apa yang dilakukan dalam cerita? lalu bagaimana akhir cerita itu,dll.

kebetulan kemarin saat guru utama meninggalkan saya sendiri karena ada pelatihan. jadilah saya sedikit kerepotan waktu belajar membaca. akhirnya saya minta tolong ke ibra untuk menyimak 4 tmnnya (kebetulan 4 anak ini udah bisa baca kalimat namun belum sepenuhnya lancar).

sesekali saat saya menyimak anak baca, saya juga memperhatikan ibra yang dengan sabar nungguin tmnnya baca pelan-pelan. bahkan dia tau bagian mana tmnnya salah baca. dan langsung dia ingatkan. saat 4 tmn yg dibimbing ibra itu saya tanyai "gmn enak diajari ibra?" mrk jwb iya bersamaan. tapi langsung merajuk manja dan minta disemak oleh saya besok. hahaha

gak hanya di kognitif saja yang unggul, ibra juga sanggup mengeluarkan emosi dengan baik. contohnya saat istirahat, dia mampu bermain dengan tmn lainnya hingga berteriak senang dan gak sadar kalau kancing bajunya sampai terbuka. kadang saat ada yg menyelat antriannya, dia juga bisa marah ke temannya dengan berkata bijak ke tmnnya agar tidak menyelat. tanpa perlu teriak atau memukul.

untuk motorik halusnya, dia bisa mewarnai dengan telaten tanpa menyisakan putih2 di kertasnya. bahkan sanggup mewarnai dengan metode gradasi dan menjadikan gambar yang aslinya sederhana jadi lebih seni!

namun, yang namanya manusia pasti punya lebih dan kurang. ibra hanya kurang di satu hal. yaitu motorik kasarnya. pernah saat iseng main lompat tali, dia melewatinya dengan usaha maksimal namun ternyata kakinya tetap menyentuh tali padahal tingginya hanya setinggi lututnya sendiri. badannya yang tinggi bongsor tetap tidak bisa membantunya melompat lebih tinggi.

segini aja penilaian untuk ibra sang juara kelas :)

Wassalamualaikum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar