29 Mei 2016

Web Drama: Page Turner Ep 3

Annyeonghaseoo...
Episode 3
seorang bule datang
 dia mengetuk pintu sebuah ruangan. ternyata itu ruangan pianis terkenal (ayahnya chasik)
 karena saking asyiknya, dia terkaget saat asistennya masuk tanpa permisi. si asisten gak terima dan bilang kalau dia sudah mengetok berkali-kali. asisten itu memberikan hadiah dari para penggemarnya. pianis ini mencari surat dari chasik

 asisten tanya surat dari siapa? pianis itu berkata kalau ini dari anakku. asisten heran, anak? pianis menjawab anak di korea yang tak kuketahui. ternyata isinya tentang curhatan chasik.. begini isinya..
 ceritanya berlanjut dari episode kemarin. akhirnya yoseul percaya tentang kemampuan chasik. chasik berseru senang. dan tanya berapa persentase keberhasilannya nanti? dengan polos yoseul menjawab 0,00001% hahahaha
 chasik jadi sedih. yoseul menjawab kalau dia jg punya kemungkinan itu karena matanya yang buta. chasik dengan optimis akan berlatih dengan giat dan berjanji tidak akan mengecewakan yoseul
 dengan berseru penuh semangat chasik ingin berlatih pada yoseul
 satu hari latihan, chasik berlatih cara meletakkan tangan yang tepat. menurut teori seperti menggenggam sebuah telur. yoseul membantah teori itu karena hanya cocok untuk anak TK. (bayangin aja tangan jisoo gede bgt! mana bisa dia genggam telur?)
 akhirnya yoseul mencari tangan chasik dan meletakkan tangannya di telapak chasik sambil berkata "melengkung sebesar ini sudah cukup"
 hari kedua, dia berlatih beberapa nada yang dempet. ini melatih agar tangannya tidak bergeser meski nadanya berganti ke kanan atau kiri tust. salah sekali yoseul bilang kalau ini biasa terjadi saat berlatih permulaan.
 tuh.. pedagang kaki lima sampai menyulam kain merah sampai panjang. salah kedua dan ketiga yoseul tetep menahan amarahnya dan menasehati dengan kata2 positif
 kesalahan ketiga, yoseul langsung mengancam chasik untuk tidak memindahkan tangannya. chasik tanya kok bisa tau? kau bisa melihat ya? mendengar itu, yoseul tak menyerang dengan kata2 pedas, melainkan dengan cubitan. chasik cerita kalau yoseul sedang marah, dia sering membentak-bentak dan mencubitnya
 di hari yang lain.. tuh pedagang sampai kasi penghangat di bawah kaki mereka. chasik tanya gimana perkembangannya
 sama halnya dengan tangisan anak burung. chasik tanya apa burung bisa menangis? yoseul teriak dengan kesal kalau itu artinya kau tidak ada perkembangan sama sekali. saking kerasnya tuh pedagang sampai menoleh.
 di hari yang lain. yoseul terus menerus memarahi chasik. dia mengatai ini dan itu, sampai pada menghina tangan chasik yang jelek.
 pada puncaknya, chasik akhirnya sumpek dan balik memarahi yoseul.
 dia pergi meninggalkan yoseul sendiri. ternyata chasik hanya keluar dari terowongan itu dan meninjukan tangannya pada palang jalan. dia memarahi tangannya sendiri yang tak bisa diajak kompromi
 chasik berjongkok dan pusing sendiri bagaimana berbaikan dengan yoseul. akhirnya sebuah ide terlintas saat dia melihat penjual balon.
 yoseul pun berjalan sendiri dengan marah-marah. saking marahnya, saat bertanya dengan tante-tante dia berterima kasih sambil nyentak-nyentak
 saking marahnya, yoseul sampai gak sadar kalau tongkatnya masuk ke lubang trotoar. dengan sigap, sebuah tangan menahan yoseul agar tak terjatuh. lagi-lagi yoseul mengucapkan terima kasih dengan nada menyentak
 "ini aku chasik" dengan suara nyempreng karena balon. dia berlutut di depan yoseul dan meminta maaf
 yoseul diam-diam menahan tawa. yoseul malah ngejek cara kekanakan yang dilakukan chasik. tapi ngomongnya sambil tertawa. chasik langsung berdiri dan melihat yoseul tersenyum
 yoseul tak mengaku kalau dia tersenyum. tapi akhirnya tawanya keluar juga.
 chasik malah menyanyikan sebuah lagu Taeyeon. yoseul ngakak abis, dia lanjut nyanyian EXID
 di akhir cerita chasik bilang akan ikut lomba piano berdua dengan yoseul itu. sang pianis tanya ke asistennya kalau februari ada jadwal apa untuknya? asisten tanya, apa kau akan ke korea?
 pianis bilang, iya dia ingin bertemu dengan putranya
akhirnya mereka duet lagi..
tuh masing-masing ekspresi mereka saat main piano
ternyata di belakang mrk, diam2 ada mama yoseul menonton
pas puncak permainannya, yoseul dan chasik saling tersenyum. tuh pedagang sampai menoleh.
mamanya yang lihat jadi bahagia liat anaknya tersenyum
di sekolah, guru wali bilang kalau hari ini batas pendaftaran perlombaan piano duet. trus ibu guru tanya jinmok kenapa gk mengumpulkan
jinmok alasan kalau dirinya tak ingin ikut krn akan ikut lomba lain. yoseul yang mendengarnya sempat menoleh sebentar ke jinmok
waktu pulang tiba, yoseul nunggu ulet bulu dengan menutupkan kepala  dengan binder. jinmok yang lewat mengatai kelakuan yoseul saat ini. yoseul bilang justru krn ia tak bisa melihat jadi dia tak merasa konyol
yoseul alasan kalau kandungan salju akan mengakibatkan rambutnya rontok. jinmok diam2 memberikan payungnya. dia bertanya lagi apakah yoseul yakin akan ikut lomba bersama ulat bulu? apa tak takut kalah dan dihina orang
yoseul bilang justru krn ia tak melihat jadinya dia tidak merasa dihina. yoseul memamerkan perkembangan chasik yang maju pesat. yoseul bahkan setuju jika chasik anak dari seorang pianis terkenal
eh chasik yang barusan dtg ikut mendengar. tau dirinya dipuji dan diakui, chasik menghampiri mereka. jinmok yang baru sadar chasik dibelakang langsung mengambil kembali payungnya.
jinmok ditinggal sendiri. kasian bgt yaa.. perjalanan pulang chasik berterima kasih pada yoseul kalau dirinya diakui kehebatan main piano seperti ayahnya
yoseul berhenti dan menghadap chasik. dia tanya apa sekitar mrk ada org? chasik bilang tak ada. yoseul memegang dada chasik pelan2. chasik jadi salah tingkah. dan memegang pipinya. gak taunya kerah jaket chasik ditarik mendekat.
yoseul menyuruh chasik untuk berlatih karena dia tak ingin mereka gagal dan nampak konyol di panggung. chasik tanya apa dia diancam?
yoseul sadar dan akhirnya mengganti ungkapannya dengan kata memohon dengan sangat karena yoseul tak ingin direndahkan oleh org lain apalagi jinmok. chasik mengaku kalau dirinya juga tak suka yoseul direndahkan.. cieeee
chasik memberi semangat untuk berlatih lebih giat. yoseul memberi saran untuk menempati ruang latihan sekolah yang buka hingga malam. chasik akhirnya memberi tos pada yoseul dan memberitahunya akan menjemput yoseul pukul 10 malam
yoseul yang terbakar semangat ikut memukul perut chasik dengan kepalan. sakit euyyy..
malamnya, chasik asyik mendengarkan lagu. ternyata dia melihat mama yoseul di depan rumah
berniat untuk sembunyi, ternyata chasik salah. dia malah duduk di atas troli yang berjalan menurun hingga depan rumah yoseul
mama yoseul melihat dengan heran
chasik akhirnya memberi salam dan mendekat untuk berbicara kalau ia akan menjemput yoseul. mamanya gak reken blas. chasik beralasan kalau kegiatan yang akan dilakukan yoseul adalah positif. mamanya bilang "tidak ada yg tanya"
chasik tanya bagaimana dengan penampilannya? mamanya jwb seperti maling yang akan mencuri hehe
chasik tersenyum kecut krn dihina. mamanya menghina chasik dan tanya chasik punya keistimewaan apa kok sampai membuat yoseul tersenyum saat main piano?
mamanya bilang, yoseul bukan tipe org yang akan tersenyum saat main piano. chasik kaget bagaimana anda tau?
di dalam rumah, yoseul diam2 keluar. gak sengaja menjatuhkan pigura foto yang jatuh. dan akhirnya dia keluar tanpa tau kalau mamanya ada di luar.
yoseul tanya apa chasik sudah datang? chasik menjawab dengan keras. yoseul sampai memarahi untuk jgn keras2 berkata. chasik akhirnya ngalah dan pura2 gak liat mama yoseul. chasik tanya apa yoseul tak ingin menceritakan mamanya kalau yoseul ingin bermain piano lagi. yoseul menjawab jangan, karena nanti mamanya akan menekannya.
chasik membela kalau mungkin saja mamamu akan suka krn... mamanya langsung angkat telunjuk dan menyuruhnya pergi dengan isyarat. akhirnya chasik gak jadi melanjutkan kata2nya
yoseul akhirnya mengingatkan untuk segera latihan. akhirnya mereka pergi
chasik sampai gak bisa pamit sama mamanya. mamanya masuk dan ternyata dia menempelkan promo jual piano bekas. lah kok dijual?
di ruang latihan.. udah ada jinmok main piano..
selesai itu.. dia langsung menjatuhkan kepalanya ke atas tuts.. merasa bosan katanya. tapi sebuah suara berdebat membuatnya panik
ternyata itu chasik dan yoseul yang debat tentang rasa musik yang mereka dengar. chasik membantu yoseul duduk di depan piano
selagi yoseul menjelaskan, jinmok ikut menguping dengar.
yoseul menyuruh chasik agar bsa merasakan musiknya itu harus membayangkan pura2 di tempat stadion. chasik protes. yoseul nyuruh untuk pura2 membayangkan saja
akhirnya dia merem. dan penjelasan yoseul berlanjut.
semua tenang saat kau akan melompat. tapi saat kau berlari menuju lompatan. maka musiknya bergerak cepat seperti ini. yoseul langsung main dengan beat cepat. chasik sampai kaget
selagi main, chasik bengong aja
pas yoseul selesai main, yoseul tanya bagaimana? apa kau bisa melakukannya? chasik jawab bisa.. tapi kalau sekarang blm siap
akhirnya chasik latihan sndiri dengan bantuan alat
dia udah bayangin detakan jantung yang menggebu, tapi pas pencet piano tetep aja pelan bgt. saking jengkelnya chasik marah2 sndiri
eh.. ada suara yang membalas omelannya tiba2, dan itu jinmok
chasik mara2 krn jinmok dtg tiba2. jinmok berkata intinya jelek2in chasik. chasik yang denger gk marah. malah menyuruh jinmok lebih ngejek lagi.
karena chasik akan tersulut semangatnya jika dijelek2an seperti cacing yang menggeliat saat diinjak. sambil membalikkan not, dia nyuruh jinmok trus melakukannya
jinmok bilang kalau cacing itu gk akan bisa menggeliat kalau diinjak.. saking banternya berseteru, pak pedagang sampai noleh. chasik kaget apa krn cacing kita berdebat?
mama chasik lewat rmh yoseul. dia melihat iklan jual piano
dan mengintip ke dalam rumah. ternyata mama yoseul sedang sendiri
mama chasik mau liat2 piano. mama yoseul mabuk2an. mama chasik trus bercerita kalau anaknya akan menjadikannya org kaya dengan piano ini.
mama yoseul bilang jangan sekali2 berharap banyak pada anak sndiri. karena dia akan terbebani. curhat ini critanya
meski chasik latihan trus menerus, tapi tak ada perubahan.
saking jengkelnya, dia ambil hp dan melihat foto ibunya
mamanya tanya gmn perkembangan main piano? chasik curhat kalau kemampuannya masih jauh
mamanya akhirnya ngomong kalau gk mau jadi tuan tanah. knp? krn kesannya mengambil hak org lain. gmn kalau restoran besar? tidak karena mama tak suka bertemu banyak org.
mamanya tetap akan jadi penulis. akhirnya chasik mengusulkan membuka penerbitan supaya mamanya bisa nerbitin buku dan launching di hotel.. duh,,, anak berbakti
jinmok melewati koridor sekolah dan melihat segerombolan tmn2nya di depan ruang latihan piano
tmn2nya pada membicarakan chasik yang cepat berkembang. semua jadi percaya kalau chasik anak pianis terkenal. kalau seperti ini pasti jinmok akan kalah dalam lomba. pembicaraannya brhenti saat tau jinmok udah ada di belakang mereka
yoseul dan chasik main bersamaan
serius banget,seserius jinmok ngeliatin mereka [iri kah?]
tapi pas partnya untuk tempo cepat, chasik berhenti tiba2. yoseul tanya kenapa berhenti?
chasik beralasan untuk pulang cepat karena mamanya. yoseul akhirnya mengijinkan dan membiarkan chasik pergi. jinmok kewalahan dan pura2 kabur melihat pajangan piano
gak taunya chasik gusar di depan pintu. chasik manggil jinmok. jinmok menoleh
chasik mnt tolong untuk dimarahi agar semangatnya naik. dia ingin berusaha menang agar yoseul mau main piano lagi. lalu jinmok tanya gmn kalau kalah? dia akan berhenti selamanya. jinmok dengan gengsi bilang yoseul itu saingannya, bukannya bagus kalau brhenti. chasik megang tangan jinmok yg terluka dan bilang gmn bisa disebut saingan, wong kmu melukai tanganmu demi menolong nya?
jinmok gk bisa berkata2 dan pergi dari situ
chasik bingung. dan setelah hari itu ternyata chasik buat jarak sama yoseul dengan menjauh. bahkan yoseul sampai gak dijemput dan tlpnya gak diangkat!
sampai di ruang latihan juga tak ada wujud chasik. yoseul membuat pesan untuk chasik. eh ternyata dia sembunyi disini
saat diliat lagi hpnya, udah ada banyak pesan dari yoseul. chasik makin mikir
paginya, yoseul dtg sendiri. dia tanya ke teman sekelas apa lihat chasik? semua geleng kepala. yoseul jadi teringat
dia teringat kata2 chasik yang menjanjikan rindu pada suaranya nanti. yoseul menentang pernyataan itu dengan berdiri dan pukul meja sangat keras. hingga seluruh anak menoleh
yoseul langsung mnt tolong tmnnya untuk sms chasik dgn nmrnya. isinya kalau malam nanti jam 10 adalah latihan terakhir baginya. jika tak dtg maka dianggap mungur dari kompetisi dan jadi pecundang. jinmok denger dari pintu
chasik yang menerima sms itu jadi gusar dan menyalahkan cara kerja tangannya
jinmok hendak keluar rumah, berpapasan dengan bapaknya. ditanyain mau kemana? jinmok bilang ke tempat les. les yang mana? les masuk ke perguruan tinggi. ayahnya senang dan mendukung. ayahnya melanjutkan dgn nasehat jika jinmok melanjutkan les piano maka akan berkahir dengan menjadi guru les saja
pukul sepuluh yoseul beneran nunggu hingga pukul 10 lewat 10. dia berdiri dan marah2.
ujung2nya yoseul duduk lagi dengan mempertimbangkan pertemanan mereka. jadi yoseul menambah waktu menunggunya hingga 5 menit
chasik akhirnya membuka pintu dan masuk. yoseul yang mendengar suara chasik langsung berdiri senang
chasik tanya apa kau merindukanku? sambil masukin tangannya di saku.. euuuhh keren bgt!
yoseul gk mau mengakui, sebagai gantinya dia memutar topik dengan tanya bagaimana perkembangan pianonya? chasik pas akan menolak, mulutnya tertahan dengan kedatangan jinmok. jinmok nyuruh pura2 sudah bisa aja
masuklah mereka bertiga. tapi yang duduk di piano sebelah adalah jinmok. chasik bahkan menyiapkan not yang akan dimainkan
dan mainlah jinmok dengan cepat
yoseul nyimak mendengarkan. pas udah kelar, chasik berdiri di belakang jinmok dan tanya gimana?
yoseul memujinya dengan tulus. saking tulusnya sampai membuat jinmok tersentuh
chasik nyuruh yoseul untuk mengulangi kata2 itu untuknya. karena chasik ngaku sempat putus asa
yoseul mengulanginya sekali lagi. dan menawarkan untuk mengulanginya 10x atau 100x?
setelah jinmok keluar diikuti chasik. chasik tak lupa berterima kasih. jinmok menyuruh chasik untuk melakukan dengan benar.
jinmok balik badan lagi dan memarahi chasik yg manggil dia "sam shik" chasik akhirnya tersenyum dan hormat atas permintaan jinmok
jinmok yang melanjutkan jalannya akhirnya tersenyum. tapi chasik yang ditinggal malah jadi manyun memikirkan masalahnya
hari H datang, mama yoseul dtg sambil memakai tudung kepala. mama chasik mengikuti dari belakang seperti mengenal org yg jln di depannya
mama chasik mengenalkan dirinya sebagai mama chasik dan mengaku pernah bertemu saat akan membeli piano bekas. tapi mama yoseul tak mengaku dengan fakta itu
dengan sombong dia pergi. mama chasik mengumpat-umpat makian untuk mama yoseul. tiba2 mama yoseul berbalik kembali dan membuat mama chasik berhenti mengumpat.
dikira mama yoseul akan marah2, ternyata dia berpesan jangan mengatakan dia dtg kepada yoseul. mama chasik mengambil brosur dan melihatnya sambil terkejut
sama halnya dengan rombongan ini. mrk kaget karena juri tamu adalah salah satu pianis terkenal yang tinggal di luar negeri
mama chasik berlarian tanya kesana kemari ingin tau keberadaan chasik. dan chasik ternyata udah liat brosurnya
dia kaget sekaligus bangga
dia berlarian senang dan sampai di depan pintu ruang ganti juri tamu.
pas mau diketuk, dia tecenung dan berpikir. saking gak sadarnya, dia ngetuk pas bertepatan dengan terbukanya pintu dari arah dalam
dan mereka jadilah berpelukan haha. chasik bilang papa akhirnya dtg ke sini. si papa juga bilang iya aku ingin tau kenapa kau mengira aku papamu.
langsung senyum chasik hilang. mamanya sibuk mencari chasik. dan bertemulah mereka
wajah chasik keliatan gk mood bgt
chasik bilang dia sudah tau. dia sendiri merasa bodoh sudah melakukan sampai sejauh ini. mamanya minta maaf krn tlh membohonginya
tapi apa daya, chasik ingin ditinggal sendiri
lipglos kesukaan yoseul dulu, dia bercermin di ruang ganti dan chasik memperhatikan dari jauh
dengan pelan2 yoseul memberikan ke bibirnya. chasik duduk di sebelahnya
chasik tanya apa perlu bantuan? yoseul bilang kalau chasik sperti org mesum skrg. tapi chasik akhirnya tetep melakukannya.. oohhh sweet..
chasik tanya yoseul gugup? dia jwb tidak. yoseul balik tanya harusnya yg gugup kmu krn ayahmu dtg. chasik tersenyum kecut
yoseul mendengar nada tdk percaya diri chasik. akhirnya dia menarik kerah jasnya dan menasehati untuk main sebagus kemarin.
chasik di dorongnya lagi dan yoseul tertawa. tangan yoseul dipegang chasik
dia mengingatkan janji yoseul ke chasik kalau setelah ini yoseul tak akan menyerah dengan piano. yoseul mengangguk. dan chasik memegang pipi yoseul. dengan berjanji akan membuat yoseul selalu tersenyum.
mereka akhirnya tersenyum bersama. padahal chasik nyebunyikan perasaannya
juri-juri udah siap. tiba2 chasik dtg ke dekat mantan papanya hehehe
pianis itu tanya ada apa. dengan hormat, chasik meminta satu permohonan padanya
semua teman duduk dan kaget krn banyak media meliput. dan diujung pintu masuklah jinmok
jinmok berhenti dan melihat ibu yoseul duduk di belakangnya. saling nyapa sedikit.
tiba2 chasik menghampiri jinmok dan mengakui kalai pianis terkenal itu bukan papanya. maka dari itu dia minta bantuan jinmok untuk menggantikannya bermain
mamanya kaget krn penampilan putrinya akan rusak. jinmok awalnya menolak
jinmok beralasan jika dia tidak hafal notnya. mamanya menyahut jika jinmok melihat notnya pasti bsa memainkannya bukan?
mama yoseul ngotot jinmok untuk mencoba. karena dia bersedia membantu menjadi page turnernya.
jinmok menyetujui, dan dia tanya balik ke chasik apa tidak apa? chasik dengan wajah pasrah dia baik2 saja
mamanya cemas, dan ketika chasik keluar. dia cegat dan meminta maaf. chasik dengan pelan bilang ingin sendiri
chasik merasa tertipu oleh kebohongan mamanya
chasik kecewa dan bertanya2 kenapa mamanya melakukan itu
mama mengaku kalau dia tahu chasik sempat ingin bunuh diri seperti yoseul kan?
nampak chasik akan melompat, tapi urung
chasik menahan tangisannya. dia bilang kalau tau gini, chasik dengan bangga kalau dia bisa main piano sebagai anak mamanya dari pada anak pianis itu. lalu di tariknya tangan mamanya
giliran yoseul dan jinmok tampil. mamanya yoseul dengan judes mengingatkan jinmok untuk tidak mengulang kesalah yang pernah dilakukan terakhir kalinya, kalau terjadi mamanya mengancam akan menggundul jinmok
jinmok tanya, bagaimana kalau dia berhasil? aku akan memujimu
sama halnya dengan yoseul yang siap tampil, chasik menarik tangan ibunya di piano terowongan. chasik dengan bangga bilang kalau ini karena aku anak mama
dimulailah permainan mereka
dengan serius
tuh.. mereka serius mainnya
sama dengan dua sejoli ini, hayooo jinmok ketauan lirik2 yoseul
tuh mamanya jg serius bantuin jinmok. jinmok jadi ingat pembicaraan dengan ayahnya
jinmok mengaku kalau dia serius main piano, ayahnya tanya knp mendadak bilang begitu? jinmok mengaku kalau dia menyukai piano
jinmok mengaku kalau nanti setelah dewasa dia jadi guru les piano saja dia tak mengapa. tapi jinmok jg berusaha jadi pianis terkenal
saat yoseul tersenyum, jinmok ikut tersenyum. tmn2 pada kaget atas respon itu
padagang kaki lima dan beberapa pengguna jalan sampai berhenti memperhatikan chasik
tuh mereka konsen mendekati nada puncaknya
papa juri bilang lumayan
dan mencapai akhir, mamanya terharu ingin menangis
permainan mereka sukses
saking suksesnya, semua bertepuk tangan untuk chasik jg di jalan
di panggung jg penuh tepuk tangan
mamanya memuji jinmok atas permainannya. jinmok yang kaget baru pertama kali dipuji oleh mantan gurunya
dan cerita tiga anak mengejar impiannya tertulis di naskah mama chasik
tuh.. barang2 chasik, bekasnya yoseul jg sih
sama dengan mama yoseul dengan bangga membersihkan foto kemenangan yoseul krmn dengan senyum lebar karena menikmatinya

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar