19 Februari 2016

Web Drama: Choco Bank Ep 2

Annyeonghaseoo.. 
Ep 2: Aku membunuhmu
 Seseorang nampak bekerkutat dengan cokelat yang kental dan manis.
namanya Ha Choco. sejak muda dia seorang pembuat permen cokelat yang tak mampu membeli ataupun menggunakan cokelat. karena dia menganggap cokelat sebagai seni. mimpinya menyajikan cokelat buatannya sendiri di cafe.
akhirnya tiga bulan lalu dia membuka cafe sendiri dan banyak sekali pelanggan.
 wajahnya berubah murung, karena itu hanya harapan. kenyataannya tokonya sepi bgt..
saking sepinya, dia sampai bisa tidur siang. hingga seorang ahjuma datang membangunkannya.
ahjuma memarahi choco yang makan berapa banyak hingga bisa tidur siang begini? ahjumma menebak pasti choco sedang melakukan perhitungan. karena mejanya berantakan. ahjuma itu juga berkata dia melakukan perhitungan juga. ahjumma mengambil kertas dari sakunya dan mulai menghitung banyak hutang choco padanya..
ahjumma minta dibayar sekarang juga, tapi choco minta waktu lagi. ahjumma tanya apa satu bulan lagi? choco mangut mangut setuju. tapi ahjumma mengingatkan choco mau bayar dengan apa? bahkan toko ini sudah buka sejak 4 bulan yang lalu tapi hasilnya tetap sama.
akhirnya ahjumma menyarankan untuk datang ke bank dan mendapatkan pinjaman. tapi choco gak suka berurusan dengan bank. ahjumma bersikeras kalau bank saat ini sudah baik dan ramah terhadap pinjaman. dengan paksa ahjumma menarik choco untuk berangkat. choco bersikeras akan berangkat sendiri lain kali. ahjumma melarang lain kali kapan? 
akhirnya choco ke bank juga. dia berkata ingin mendapatkan pinjaman bisnis. pihak bank meminta ID dan buku tabungannya. tabungan sudah diserahkan, tapi waktu ID, choco sempat memegangnya kuat2, sampai petugas memanggilnya dan akhirnya dilepaskan.
 petugas itu tertawa sendiri setelah melihat KTP choco. choco dengan polos bertanya apa kau tertawa setelah melihat namaku? petugas itu beralasan bahwa pagi ini dia mengalami sesuatu lain dan sedang memikirkannya. tapi baru sebentar bicara, langsung aja ngakak, malah lebih keras lagi kali ini.
akhirnya choco selesai cerita pada eunhaeng yang lagi ngepel toko dengan malas. choco ngomel2 kalau uangnya hilang karena eunhaeng.
 kalau dia tak bisa melunasi minggu ini maka habislah sudah. tingkat teriak2 choco makin tinggi nyuruh eunhaeng mengepel dengan benar.
 tapi eunhaeng akhirnya gak tahan dan membanting pel-pelan ke lantai dan mendekati choco. choco yang nampak ketakutan tanya apa yang kau lakukan selain mengepel? eunhaeng menjawab aku hanya perlu memberikan 5 juta won untukmu.
 ternyata mereka sedang berkutat dengan kamera dan laptop. tahu2 sudah terkumpul 5 juta won. choco dengan heboh akan membungkus cokelat pesanan. eunhaeng heran choco tak tahu hal ini [crowdfunding: pemodalan melalui internet].
choco jawab tidak. eunhaeng heran apa kau tak tahu cara berbisnis? choco malah balik tanya bagaimana caranya. eunhaeng heran dengan pikiran choco hanya membuat cokelat dan menjualnya saja. eunhaeng malah tanya biaya2 produksi yang macem2. choco malah jawab entahlah. eunhaeng bertanya sekali lagi tentang target pemasaran. choco malah bilang bagaimana aku bisa mengetahuinya. choco akhirnya memarahi eunhaeng yang menyuruhnya memikirkan hal2 tsb dan membuat kepalanya sakit.
eunhaeng akhirnya pamit karena uangnya sudah cukup. tapi sama choco ditahan dan bilang 7:3. eunhaeng tanya apa maksudnya? choco dengan bersemangat mengajak eunhaeng bekerja sama. choco akan membuat cokelatnya, dan eunhaeng mengurusi keuangan secara keseluruhan. 
choco menawari keuntungan 30% dan bertanya apa eunhaeng setuju. ternyata eunhaeng malah melantur ke kisah pencari kerja selama lima tahun yang berakhir indah. eunhaeng inginnya menjadi jasa keuangan, tapi nyatanya dia diajak rekan kerja di toko cokelat. 
mendengae eunhaeng yang hendak menolak. choco menawari 6:4 bagian. eunhaeng nampak berfikir. jadilah choco menambah tawaran menjadi 5,5:4,5 bagian. eunhaeng makin berpikir, tapi langsung geleng2 dan menolak. meski kau beri 100% aku tak akan melakukannya. lalu dia tetap berjalan menuju pintu toko.
tiba2 di pintu, eunhaeng menerima sms dari ibunya yang telah memesan restoran sapi untuk rabu besok. mengingat itu, eunhaeng langsung berbalik badan ke choco dan memohon melakukan kerja sama selama sebulan saja.
akhirnya choco menggenggam telunjuk eunhaeng dan bilang setuju. hari itu juga choco akhirnya mengutak atik internet dan bertanya ke eunhaeng apa sudah benar. eunhaeng sampe heran apa choco lahir di era joseon? hehehe lalu dia memegang mouse dan membetulkannya. padahal di atas mouse juga ada tangan choco... aahhh..
gak tahunya choco gak konsen. pandangan matanya beralih ke tangannya. mulai ada benih2 nih..
hari itu juga, eunhaeng melayani pelanggan yang datang, tapi tiba2 choco ribut akan pergi ke bank. eunhaeng tanya balik bukannya dia tak biasa ke bank? choco dengan optimis akan berhati2 dengan investasi untuk keuangan tokonya. dengan semangat dia menyuruh eunhaeng jaga tokonya.
eunhaeng tiba2 aja menahan tangan choco dan membimbingnya untuk membuka smartphonenya. choco terheran2 bisa melakukan hal ini. eunhaeng geleng2 kepala.
saat ada pelanggan yang tak bisa membayar uang cash, akhirnya eunhaeng menghampiri meja mereka dan menunjukkan caranya di HP. mereka sampai bertepuk tangan senang. 
choco yang lewat setelah membuat kue di dapur, melirik keseruan mereka dengan tatapan tak suka. ternyata hiasan kue yang dibawa choco tadi bertuliskan I'm kill you. eunhaeng bertanya2 apa konsep kue ini.
choco menjelaskan itu kue untuk gadis yang patah hati. eh gak pekanya, eunhaeng malah komen tulisannya. harusnya bukan i'm kill you, tapi i will kill you. eunhaeng juga menyalahkan tata bahasa choco. choco membela diri kalau dirinya tahu, tapi ini akibat sirup cokelatnya yang kedempetan jadinya.
eunhaeng menyuruh choco jgn mengelak, dia menebak choco hanya bisa makan permen karet saat SMP. tapi choco mengelak dan memberi tahu kalau dirinya belajar dan lulus dari kota dan pergi ke perancis untuk belajar di sana. tahu choco terpancing amarah, eunhaeng malah tersenyum. 
seorang bapak2 masuk toko sambil berbicara di telponnya. choco menyapanya dengan ceria. bapak itu akhirnya memesan beberapa dengan suara yang cepat lalu meneruskan tlpnya. choco yang mengetik di komputer jadi bingung dan minta diulangi. gak tahunya tlp bapak itu terputus tiba2 dan ujung2nya bapak itu memarahin choco yang ribut. bapak itu juga mengejek IQ choco yang tak dapat mengingat langsung.
di tengah perseteruan, tiba2 eunhaeng mengumpat paman bodoh. mendengar itu, bapak2 itu pun juga ikutan marah sampai membuang hpnya dan berkacak pinggang. eunhaeng jg tak mau kalah dengan melempar lap yang sejak tadi dipegangnya.
eunhaeng memarahi paman itu jika tlp bisnis kenapa tak menyelesaikan tlp, baru memesan? paman itu tertawa. choco hanya bisa menyuruh eunhaeng berhenti. paman itu marah dan mendorong dada eunhaeng. eunhaeng malah mengusirnya. paman itu tak tahan dan menarik dasi eunhaeng.
 
paman itu hendak menampar, tapi tertahan karena melihat choco yang lebih gesit hendak melempar kue i'm kill you ke wajah paman itu.
 terang saja, itu tepat sasaran.
eunhaeng tanya apa choco baik2 saja? jika toko ini terkenal menjadi toko yang bisa menampar kue di wajah pelanggan? dgn pesimis, choco akan menutup toko ini.sambil berjongkok, choco menyesal dgn kue yang enak itu. bukan menyesal sudah melempar pada wajah paman.
eunhaeng akhirnya ikutan duduk dan berkata pasti menyenangkan memiliki hidup yang terasa mudah. eh gak tahunya eunhaeng curhat tentang mencari pekerjaan yang sulit. choco heran apa ini waktunya mengasihani diri sendiri? choco jadi ikutan cerita teman sekolahnya yang malang. usia 10 thn ibunya meninggal krn kecelakaan mobil. ayahnya pergi dari rumah karena tak mampu merawatnya sendirian. akhirnya dia tinggal bersama nenek temannya. dia tak bisa beli cokelat 100 won. akhirnya dia menangis, padahal dia menyukai cokelat. akhirnya dia memutuskan menjadi pembuat cokelat. dia berhenti sekolah dan tidur 4 jam tiap harinya. tapi betapa bodohnya dia menulis i'm kill you bukan i will kill you.
terakhirnya choco punya prinsip seberapapun kau susah menjalani hidup, rasakanlah seperti cokelat manis dan bahagia. eunhaeng berkata akan memberikan kebahagiaan kepada choco. choco balik tanya kenapa kau beri aku itu? tahu dirina salah bicara, akhirnya eunhaeng nunduk.
eh tiba2 aja, ada namja masuk toko dan memanggil choco dengan panggilan  malnyeon nuna! sambil memeluk choco. eunhaeng juga kaget dengan nama asing itu.
bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar