22 Februari 2016

Web Drama: Choco Bank Ep 4

Annyeonghaseoo..
 Episode 4: Serangan balik Ghae Ri
 melanjutkan episode kemarin, trnyata choco sebelumnya sudah ketemu eunhaeng di jalan.
 choco bahkan memegang dadanya.. mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama [krn eunhaeng pelanggan pertamanya yang bilang enak]
 setelah kejadian itu, choco yang awalnya susah bangun pagi, jadi kebiasaan bangun jam 4 untuk mempersiapkan dagangannya.


berhari-hari setelahnya choco nunggu eunhaeng lewat di jalan yang sama, tapi batang hidungnya gak pernah keliatan. kata choco penantian yang panjang tapi menghangatkan.
 hingga choco punya toko sendiri, dan melihat cokelat buatannya yang berubah jadi icon sedih. rejeki emang gak kemana. siang itu, matanya langsung membesar tatkala melihat eunhaeng lewat.
 choco sampe foto eunhaeng dari dalam tokonya. choco jg penasaran cokelat jenis apa yang eunhaeng sukai. hingga bertemu lagi ke3 kalinya pada kejadian kejar-kejaran masalah uang, choco langsung kaget sampe matanya mau keluar. tapi emang dasar eunhaeng yang cuek, jadi dia gak mengenali choco sama sekali.
 kembali ke jaman sekarang, terlihat eunhaeng yang main laptop dengan kasar. dia mengeluh kalau minggu ini mereka merugi. denger hal itu, choco mah senyum-senyum sendiri tanda jatuh cinta.
 hingga dalsun nyamperin dan tanya kenapa choco senyum sendiri. choco gak jawab malah nanya balik apa yang ingin disampaikan. dalsun langsung menyodorkan hp berisikan video. choco sampe terkagum-kagum dan bilang ini bagus.
 ternyata itu video eunhaeng saat dia melayani konsultasi keuangan saat di kafe itu. melihat choco yang nampak sangat gembira, ternyata eunhaeng langsung menarik paksa hp tsb dan melihatnya.
 eunhaeng bilang ini pelanggaran HAM, apa udah ijin orgnya? dalsun dengan bangga mamerin ke choco kalau dia sudah minta ijin pada pelanggan2 itu. dalsun ngomongnya sambil ngerangkul choco. tapi choco langsung menyingkirkan tangan dalsun dengan marah
eunhaeng bilang, masalahnya dalsun tak ijin padanya. dalsun dengan polos bilang kalau dia sudah terlanjur memostingnya dan sekarang sudah ada di halaman depan never.
 eunhaeng marah dan nyuruh dalsun yang melayani konsultasinya. eh tiba2 ada tamu datang dan dia bertanya apa ini choco bank?
 ternyata wanita itu berniat untuk kerja sama/wawancara, karena dia harus melaporkan eunhaeng dan toko cokelat ini ke publik.
 wanita itu menjelaskan, dan eunhaeng/choco sama2 berfikir
 eh.. dalsun langsung bilang setuju aja. padahal kan dia gak punya kepemilikan. langsung aja tuh dimarahin choco. dalsun akhirnya beralasan apa salahnya untuk kerjasama? biar banyak pelanggan dtg.
 eunhaeng galaunya bgt nih, akhirnya satu kata keluar dari mulutnya 'setuju'. choco langsung kaget.
 eunhaeng dan wanita itu bersalaman, dan nampaklah choco sekarang yang galau.
 pagi harinya, choco menulis di papan dpn kafe tulisan 'melayani konsultasi keuangan gratis'. dan benar saja, pagi2 eunhaeng nampak sibuk berbicara dengan pelanggan.
 pagi2 itu juga wanita yang kemarin mulai merekam kegiatan eunhaeng. choco nampak khawatir
 ehh.. di tengah2 dia menyuting, wanita itu dapat telpon perihal tagihannya yang belum bayar.
 mendengar hal itu, eunhaeng yang didekatnya langsung menawarkan solusi bank transfer. pelanggan yang duduk satu meja jadi bertanya apa itu? dengan lugas eunhaeng menjelaskannya.
 eunhaeng yang melihat wanita itu masih sibuk aja, akhirnya ditegur untuk gabung mendengarkan. beberapa saat akhirnya mereka duduk berdua di satu meja untuk melakukan wawancara.
 gak lama, choco menghampiri meja itu dan memberikannya cokelat sebagai bahan cicipan. eunhaeng heran kenapa miliknya jadi begini?
 choco bilang ini jatahnya dan menyuruhnya makan aja. eunhaeng mengejek choco pelit. wanita itu menengahi dengan membagi miliknya, tapi sama choco dilarang.

 sesuai janji wanita itu, dia memperkenalkan eunhaeng dengan ahli keuangan dari bank finansial. eh, tiba2 eunhaeng mendapat telepon dan dia berteriak tanpa sadar hingga choco ikut kaget.
 ternyata ibunya yang menelpon. dia mengunjungi eunhaeng untuk mengantar makan siang. eunhaeng suruh ibunya untuk tak datang, malah ibunya menutup tlp tiba2.
 akhirnya dia terpaksa pamit pergi karena urusan mendadak. eunhaeng berlari sampe ngosngosan hingga bertemu ibunya.
 eunhaeng tanya kenapa ibunya gak bilang kalau datang. ibunya takut mengganggu pekerjaannya. ibunya menjelaskan membawa ikan ini dan itu. dengan cepat eunhaeng menolak karena takut bau di kantornya.
ibunya sadar dan meminta maaf karena tidak mikir sebelumnya. akhirnya dia pergi lagi, dan nampaklah eunhaeng yang makin galau.
 saat toko tutup, wanita itu masih belum pulang jg. akhirnya mereka ngobrol bersama. choco menghidangkan cokelat pada masing-masing org. dan berkata pada wanita itu untuk tidak bosan2 memakannya seharian ini. wanita itu menjawab bahwa dia menyukainya.
 tahu eunhaeng gak diberi cokelat, wanita itu menawarkan miliknya pada eunhaeng. tapi sama choco dilarang dan memberikan eunhaeng piring cokelat sendiri.
 wanita itu mengatakan, semua rasa cokelatnya akan sama jika masuk perut. dan dia hendak mengambil milik eunhaeng untuk dimakan. tapi sama choco dilarang dan menyuruh eunhaeng makan miliknya sendiri.melihat hal itu, wanita menilai bahwa choco dan eunhaeng memiliki hubungan yang baik.
 wanita itu tanya lagi pada eunhaeng, apa dia sudah punya pacar? mendengar itu, eunhaeng gak ada respon. yang ada choco malah menyemburkan minumannya ke dalsun. hahaha kasian bgt nih anak..
 eunhaeng hanya lirik choco sebentar, lalu tanya ke wanita itu. apa ini bagian dari wawancara? wanita bilang tidak, ini pertanyaan pribadinya.
 wanita itu dengan jujur menyukai type-type seperti eunhaeng dan mengajaknya berkencan. mendengar itu, choco menyemburkan minuman untuk kedua kalinya.
 choco menyelat, kalau kalian berkencan apa yang kalian lakukan? karena eunhaeng tak punya kemampuan apapun. choco menambahkan jika eunhaeng datang kesini karena pengangguran. eunhaeng yang mendengar jadi tersinggung dan bilang apa kau akan terus bicara seperti itu?
 choco bilang dia mengatakan yang sebenarnya. tapi dasar wanita itu yang udah kadung seneng. dia trus aja muji2 eunhaeng dan akan mendukungnya. chocho protes, bagaimana bisa? dia sudah mencari pekerjaan selama 5 tahun, meski presiden datang dia tak akan berhasil.
 dalsun menyahut klo eunhaeng tak punya pacar. choco menyentak marah. dalsun bilang kenapa? aku mengatakan yang sebenarnya. lalu wanita itu minta ijin untuk memiliki eunhaeng. choco tanya kenapa kau bertanya padaku?
wanita itu langsung nyeplos, kukira kau menyukai eunhaeng. choco gak langsung menjawab, eunhaeng sampe merhatiin choco. tapi choco langsung buka mulutnya lebar2 dan berkata tidak. katanya dia tak tertarik pada eunhaeng. gak hanya itu, choco juga menjelek2kan eunhaeng yang tidak punya bakat dan mudah marah. eunhaeng langsung memastikan dan tanya apa kau berkata jujur? choco dengan ragu jwb tentu saja.
wanita itu nampak senang dan menunjukkan kartu nama bapak yang dikenalkan tadi. bapak tadi sepertinya tertarik padamu. dia ingin eunhaeng datang besok untuk wawancara resmi.
wanita itu mengaku, sebenarnya bapak tadi adalah pamannya sendiri. eunhaeng nampak berfikir keras.
saat toko akan ditutup, dan choco hendak mengunci pintu. terlihat eunhaeng yang galau memikirkan tawaran tadi. dengan takut choco tanya pada eunhaeng apa dia akan pergi besok? eunhaeng berkata ya, dia akan pergi wawancara.
saat choco asyik membuat cokelat, tepat di cokelat berbentuk hati. choco ngelantur bilang kalau ini cokelat eunhaeng. dengan wajah senyum-senyum sendiri. tapi beberapa detik setelahnya dia sadar, dan mengumpat2 dirinya sudah gila sambil menghancurkan cokelat yang bentuk hati menjadi berkeping-keping.
choco berkata dalam hatinya 'mungkin aku sudah gila. cinta bukanlah penantian, tapi perlu dinyatakan' sambil memegang dadanya.. dia mulai galau..
bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar