26 Februari 2016

Web Drama: Choco Bank Ep 6 [End]

Annyeonghaseooo...
Episode 6: Kembalinya Eunhaeng
terlihat dalsun yang bangun tidur langsung ambil hp
roti bakar yang sudah matang, langsung dia lahab. "teknologi finansial telah dimulai". sambil memakan sarapannya, dia mulai klik2 di laptop. "pembayaran, pengiriman uang, perbankan, dll. lebih cepat dan mudah digunakan".


dengan pakaian rapi, dia ke kafe. dan membayar dengan hanya menempelkan hpnya ke alat atm.
atau pembayaran dengan didekatkan hpnya ke layar komputer. ternyata sekelumit itu tadi adalah iklan. choco yang menonton lewat hpnya jadi berkeluh kalau dalsun sudah jadi naga sekarang.
waktu berjalan cepat, dan tahu-tahu ini udah setahun sejak perpisahan eunhaeng di musim dingin tahun lalu. dalsun menjalani hidupnya yang beruntung, dia dicasting saat mengantarkan cokelat dan menjadi bintang dengan cepat. sambil membuka laptopnya, choco mulai memeriksa perkiraan penjualan bulan ini adalah... gak tahunya sebuah panggilan mengagetkannya. itu dari ahjumma penagih hutang.
ahjumma itu beneran nagih hutang karena dirinya yang sedang kesulitan. ahjumma itu menunjukkan kalau baju dan antingnya palsu. tapi choco dengan riang mempersilahkan ahjumma itu untuk duduk dulu.
choco bahkan sudah menyiapkan segelas cokelat hangat untuk ahjuma itu. ahjumma itu merasa aneh, lalu choco memperlihatkan isi laptopnya tentang rencana bisnis kafe bulan ini. choco beralasan kalau bulan ini bertepatan dengan valentine, maka banyak yang membutuhkan cokelat. maka dari itu choco menyuruh ahjumma menunggu dua minggu lagi  untuk penjualan meroketnya sampai bisa mengganti mantel berbulu ahjumma itu.
ahjumma tanya, beneran?. choco dengan pasti menjawab ya, lalu memberikan bungkusan cokelatnya yang sudah disiapkan untuk ahjumma sebagai ganti menunggu dua minggu lagi. ahjumma malah protes kalau bungkusan kecil ini tidak akan cukup untuk dua minggu. choco menebar janji lagi kalau akan memberinya lebih banyak setelah dua minggu.
choco dengan halus mengusir ahjumma itu untuk pulang. ahjumma bilang tak akan membiarkan jika lewat dua minggu. ahjumma mengancam jika dirinya wanita berkata kasar. choco juga membalas jika dirinya juga wanita yang menepati janjinya. dengan sopan dia membungkuk kepergian ahjumma.
choco selalu cemas memikirkan hutangnya. dia langsung buka laptop untuk mencari investor. dengan semangat dia yakin bisa melakukannya.
tapi baru mau klik, dia udah kebingungan bagaimana caranya. lalu terdengar suara eunhaeng "apa kau dari jaman joseon?" saat ditoleh, ternyata sosok eunhaeng ada di dekatnya. dia membantu choco pada laptopnya.
choco mengaku kalau masih diganggu eunhaeng sesekali. ternyata sosok eunhaeng tiba2 menghilang. dan choco makin murung aja karena menghawatirkan kabar eunhaeng.
yang dicemaskan ternyata sedang sibuk kerja melayani pelanggan di bank. sesuai cita-citanya, dengan senyum mengembang dia melayani pelanggan kakek yang udah tuli.
eunhaeng sampe capek menjelaskan ke telinga kakek yang tuli. ternyata eunhaeng langsung dimarahi atasannya karena membantu kakek tadi dengan memberikan konsultasi.
bosnya tanya sampai kapan dia mengajarkan eunhaeng yang benar? padahal eunhaeng kerja udah setahun di sana. setelah dimarahin habis-habisan, eunhaeng mengeluarkan amplop pengunduran dirinya dengan bimbang.
setelah yakin, dia memanggil atasannya yang berjalan di depannya dengan keras. saking kerasnya bosnya sampe takut. ternyata yang diberikan bukan amplop putih itu, melainkan kopi bosnya yang tertinggal.
eunhaeng menyesal atas tindakannya dan membuat bimbang. "putraku" panggil ibunya yang sudah menunggu di depan kantor. sambil membawa bekal, mereka makan di kafe dekat kantornya. ibunya bercerita kalau dirinya sudah masuk anggota club wisata kaligrafi (?) bersama beberapa anggota, mereka berencana pergi ke islandia. ibunya langsung menyuruh eunhaeng membelikan tiket pesawat dengan hpnya. eunhaeng tanya kapan ibunya kembali? setelah sebulan.
 eunhaeng malah bilang apa ibunya ingin dia mati kelaparan? ibunya menyuruh mulai sekarang untuk mengurus makanannya sendiri karena ibunya akan mengurus hidupnya sendiri jg. eunhaeng tanya kenapa? ibunya memperhatikan eunhaeng sejak kerja di bank, eunhaeng tak pernah nampak tersenyum dengan tulus. mulai sekarang ibunya tak akan ikut campur lagi. dia berpesan untuk jgn bertahan pada perusahaan yang tak cocok denganmu. lakukan apapun yang kau inginkan.
ibunya beralasan harus menyiapkan banyak hal untuk perjalanannya. maka dari itu dia pamit pergi.
di trotoar, lagi2 choco promosi cokelatnya seperti jaman dahulu. tetap gak di denger pejalan hingga cokelat yang dipegang jatuh. saat hendak mengambil, ada tangan lain yang ikut membantu. bayangan choco itu eunhaeng. tapi ternyata..
ternyata itu dalsun yang nampak seger aja. lalu dalsun dipersilahkan di tokonya. dalsun menyuruh choco untuk menutup tokonya yang nampak sepi biar dalsun yang membiayai hidupnya. choco menolak dan tak ingin mendengar omongan tak masuk akal dalsun. dalsun tanya apa eunhaeng menghubungi choco? choco dengan tegas bilang tidak karena kemitraan mereka sudah berakhir.
lalu dari pintu kafe masuklah eunhaeng memakai jas sama persis dengan lamunan choco tadi pagi. choco menyapanya dikira pelanggan. sosok eunhaeng memesan secangkir cokelat panas. tapi choco malah ngelamun dan bilang dia sudah gila.
dalsun tanya kenapa? choco mengaku terkadang dia melihat ilusi eunhaeng. tapi ini pertama kalinya tampak nyata. choco kebingungan karena merasa mengalami gangguan penglihatan juga. atau gangguan jiwa juga?
 sosok eunhaeng tiba2 bertanya lagi. 'apa even konsultasi keuanganmu sdh selesai?' choco makin heboh, dia mengeluhkan kalau ilusinya bahkan bisa berbicara. sambil menutup2i telinganya, choco membelakangi eunhaeng.
 sosok eunhaeng makin mendekat dan memarahi choco yang tak melihat org yang sedang berbicara sambil memegang bahu choco agar berbalik. gak tahunya choco malah menyerang eunhaeng dengan sikunya mengenai tepat dada eunhaeng.
 dalsun kaget dan memberitahu kalau dia beneran eunhaeng. sampe eunhaeng jatuh tersungkur [lemah bgt jadi cowok] choco mengaku, itu bukan pertemuan kembali yang romantis.
 sejak saat itu, kafe choco kembali laris. eunhaeng tetap melayani konsultasi. dan choco melayani pembelian cokelat dengan makin banyaknya variasi.
 ternyata di sudut kafe ada wawancara. tapi kali ini yang diwawancarai bukan eunhaeng, melainkan dalsun. wanita itu memuji dalsun yang sudah jadi duta teknologi finansial.
 saat akan mengambil cokelat, tak sengja tangan mereka tersangkut. dan itu membuat dalsun tertawa malu, dan wanita itu juga menunduk malu
 dalsun berbisik untuk mengajak wanita itu kencan akhir minggu ini. dia ingin mengajak wanita itu ke tempat makan jajangmyun favoritnya. wanita itu dengan polos bilang kalau sebenarnya dia juga sangat suka jajangmyun. dan akhirnya mereka tertawa bersama.
 choco yang melihat dari kasir merasa kehilangan sosok dalsun yang selalu menyukainya. tiba2 eunhaeng menghampirinya dan berkata apa kau merindukannya? choco jawab entahlah, bukankah punya cadangan lebih baik?
 eunhaeng mengeluarkan kotak dan berkata 'ini'. choco mengamati kotak itu dan berkata kalau ini bukan dari toko kita. eunhaeng mengaku dia mendapatkannya saat datang ke kafe. choco malah marah2 karena eunhaeng beli sembarangan tanpa melihat bahan-bahannya.
 eunhaeng bilang kalau dia membelikannya untuk choco. gitu choco masih tanya kenapa? karena choco banyak bacot, akhirnya eunhaeng berniat mengambil hadiahnya kembali.
 tapi choco melarangnya dan berjanji akan memakannya. tak lupa dia bilang terima kasih. eunhaeng akhirnya tersenyum. tapi choco tetap aja mengajukan pertanyaan "tapi apa maksudnya ini? kenapa kau berikan padaku?" eunhaeng tak menjawab, malah senyum2 doang.
 choco makin ribut minta jawaban dan menebak 'apa artinya kau menyukaiku?' sambil nyosor merangkul lengan eunhaeng. eunhaeng cuman senyum2 aja. choco makin aktif dan merangkulkan lengan eunhaeng di bahunya. [maksa bgt]
 eunhaeng tak menjawab, dia langsung memegang bahu choco dan mereka saling bertatap
 dan akhirnyaa... AAaahhhh.. untung gak nempel gan!

flashback...
 saat pertama kali mereka ketemu, gak tahunya di lain sisi eunhaeng menatap kembali ke belakang
 dan menemukan eunhaeng memegang dadanya. dan itu membuat eunhaeng tersenyum.. ohh sudah saling tertarik di awal secara diam2 toh...

 The End...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar