20 Februari 2016

Web Drama: Choco Bank Ep 3

Annyeonghaseoo...
 Episode 3: Sarangan Dalsu
 nampak seorang anak lelaki dibelikan kue oleh ayah dan ibunya. dia bahkan menggoda seorang anak lelaki lain yang melihatnya dari tadi di jendela. dalsun yang ada di luar membatin jika dia bercita-cita menjadi pemilik toko roti, agar dia bisa makan sepuasnya. tiba-tiba ada seorang anak perempuan di sampingnya yang menawarkan permen sokelat.
 dalsun yang berwajah murung, jadi berubah tersenyum ceria. hingga..
 hingga mereka besar bersama dan bekerja di toko roti. anak perempuan itu ternyata kecilnya choco. mereka bahkan semakin dekat. dan dalsun jadi merubah cita-citanya yaitu menjadi suami wanita pemilik toko cokelat. karena cita-cita choco adalah mempunyai toko cokelat.

 tapi bayangannya jadi manyun, dan di masa sekarang nampaklah dalsun menahan amarah. karena ada saingannya.
 terlihat eunhaeng dan choco sibuk sendiri-sendiri.
 eunhaeng sibuk melihat cvnya sendiri. lalu nampak berfikir sebentar. dan membuangnya begitu saja
 dalsun minta kerja pada choco, tapi sama choco ditolak. dalsun bahkan memberikan penawaran kalau dia akan mencari pekerjaan lain, tapi sebelum menemukannya biarkan dia tidur dan bekerja di sini. tapi choco tetap berpendirian kuat. hingga satu ahjumma masuk kafe dan memesan segelas minuman. sambil menunggu pesanan, ahjumma bertanya apa dalsun pegawai magang?
 dalsun akhirnya caper dan merayu ahjumma agar bisa bekerja di kafe choco
 benar saja, dia langsung duduk dikerubungi para tante-tante. dia bahkan merayu dengan santai.
eunhaeng tanya siapa dalsun itu. dengan polos choco jawab kalau mereka besar bersama. dia tinggal dekat toko nenekku. melihat dalsun menggaet pelanggan choco senang karena salah satu produknya laris, tapi eunhaeng bilang itu membuat harga diri laki-laki menurun.
 gak tahunya, eunhaeng juga coba caper. tapi bukan dengan gombalan, melainkan dengan cara menunjukkan kharismanya yang serba tahu dengan aplikasi canggih.
 dalsun heran dengan tingkah eunhaeng seperti pegawai bank, tapi choco malah memuji eunhaeng cerdas dan keren. dalsun protes mengingatkan kalau choco benci lelaki culun karena hanya tahu pelajaran saja. choco akhirnya meluruskan kalau dia memang benci pria yang 'hanya' belajar, bukannya pria yang 'rajin' belajar. hahaha
 dalsun tak terima, dia mengaku kalau dia menyerah dalam belajar karena choco.
choco malah kaget dgn pernyataan dalsun. dia tak ingin menjadi penyebab dalsun tak belajar. bahkan choco sampe menempeleng kepalanya dari belakang. bahkan choco mengenyek dalsun, meski belajar pun tak akan menyamai eunhaeng. lalu choco menyuruh lelaki itu membuang sampah saja.
 dalsun akhirnya membuang sampah dengan ogah-ogahan. sampai isinya keluar semua. saking marahnya dia menginjak2 semua sampah itu dan menemukan sebuah cv eunhaeng.
 di kafe eunhaeng masih dipuji2 oleh para tante. tiba2 dalsun datang sambil memamerkan cv eunhaeng.
 dalsun membacanya keras-keras kalau eunhaeng sudah menganggur selama 5 tahun. itu membuat para tante terkaget2. eunhaeng hanya bisa nunduk aja.
 choco hendak mengehentikannya, tapi dalsun tetap aja bersuara keras.
 hingga eunhaeng tak tahan lagi, lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan kafe.
 choco mengejarnya dan menemukan eunhaeng di seberang jalan sedang mencegat taksi. tanpa melihat kanan kiri, choco menyebrang sendiri.
 sampai akhirnya dia hampir tertabrak. choco hanya bisa menunduk menyerah. karena taksi tadi sudah pergi. gak tahunya dia didorong eunhaeng yang memarahinya kepala batu karena menyebrang tanpa menoleh.
 dalsun merasa serba salah karena choco dan eunhaeng belum pulang. ternyata choco dan eunhang sedang makan di warung tenda.
 choco membesarkan hati eunhaeng dengan memujinya nampak seperti seorang pembisnis tadi. tinggal kau dalami lagi ilmu keungannya.
 tapi eunhaeng bilang dia tak bisa menjalankan bisnis sekalipun. choco tanya apa alasannya? tertulislah penjelasan riwayat hidup yang ditemukan dalsun di halaman kedua cv eunhaeng.
 isinya menjelaskan bahwa ayahnya yang memulai suatu bisnis retail, terpaksa harus bangkrut hingga kematiannya. maka dari itu ibunya ingin dia bekerja yang aman-aman aja sebagai pegawai.
 choco tanya lalu apa yang eunhaeng lakukan? eunhaeng akan menjalankan bisnis, tapi ibunya pasti menentangnya. eunhaeng sampe mengingatkan kalau baru saja dia cerita gitu. eunhaeng juga harus mengabdikan diri untuk membayar hutang-hutang ayahku.
 choco akhirnya mulai menghabis kan isi botolnya. setelah itu dia mulai berpetuah. bagaimana mungkin kau bisa mengisi gelas ini jika botolnya kosong? eunhaeng mengira choco sudah mabuk dan mengajaknya pulang. tapi choco suru eunhaeng mendengarkannya. choco bilang bagaimana mungkin kau bisa membuat ibumu bahagia jika kau sendiri tidak bahagia?
 choco akhirnya ngelantur bilang akan membuat eunhaeng bahagia..

 tapi akhirnya choco tersadar saat eunhaeng tanya balik. kenapa kau ingin membuatku bahagia? choco menunduk dan hendak bicara serius. tapi seseorang meneriaki eunhaeng.
 dalsun berlari menghampiri dan memeluk eunhaeng dari belakang. dia meminta maaf karena berkata menyakitkan tadi. choco tersenyum karena mereka sudah akur
 dalsun mengajak eunhaeng memulai dari awal lagi. eunhaeng bahkan membelai kepala dalsun senang..

cuplikan tambahan!
 di suatu pagi choco menjajakan cokelatnya di trotoar. berulang kali dia menghampiri orang2 yang lewat, tapi semua mengabaikannya karena ada seorang artis di seberang jalan. hingga cokelatnya tak sengaja terjatuh.
 hendak diambil choco, ternyata ada tangan lain yang megambilnya lalu memakannya. org itu bilang ini enak. dan berterima kasih pada choco.
lalu orang tsb melanjutkan jalannya.

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar