28 Juli 2015

FF LATE Part 4 (End)

LATE
Cast:
 https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/236x/03/de/8d/03de8df82157c62f8597c667b901e094.jpghttp://pa1.narvii.com/5662/0cb9a9eb27ed56ccbc3a7c39e482a04d2b42a5d4_hq.gif 
akhir pekan itu akhirnya datang, hari itu menjadi hari pertama mereka menjadi relawan mengajar. mereka tidak langsung menggunakan kesempatan itu untuk belajar bersama, melainkan sebuah acara pembukaan dengan makan bersama. ada minho yang menjadi mc, dan kimmy yang memberi pengantar sebagai ketua pelaksana. membuat mereka berkesempatan berdiri berdampingan. 
"kakak-kakak itu terlihat cocok ya?"
"sepertinya mereka berpacaran" bisik seseorang yang lain.
yoseob yang mendengar itu langsung masang muka marah "ssstttt... "



***

"apa ada pertanyaan?" tanya minho pada anak-anak jalanan itu, mengingat waktu yang mereka punya hanya sedikit. seseorang anak perempuan remaja seumur SMP mengacungkan tangannya "bisakah aku memilih gurunya sendiri?" "memang kakak siapa yang ingin kau jadikan gurumu?" "yoseob oppa" jawabnya polos. yoseob yang mendengar namanya dipanggil, langsung mengembangkan senyum mautnya yang lebar.
"semua kakak akan mengajar kalian, dan pastinya secara bergantian. karena kami juga memiliki kesibukan masing-masing" jawab minho dengan tenang.
"semua jangan khawatir, aku dan kak kimmy akan mengajar kalian semua" jawab yoseob sambil merangkulkan tangannya ke bahu kimmy. karena dilihat banyak orang, kimmy hanya mengangguk dan tersenyum. 

saat pembagian makanan, minho yang berdiri dekat kimmy membisikkan sesuatu "sebaiknya kau pantau pacarmu terus agar tidak membolos mengajar". "apa?" balas kimmy dengan suara yang naik beberapa oktaf. beberapa anak yang sedang mengantri untuk mendapat makanan pun menoleh sebentar lalu melanjutkan aktivitas masing-masing. "apa aku salah ucap?" tanya minho. "kakak seharusnya jangan berburuk sangka terhadap yoseob. dia memang playboy, tapi bukan berarti dia tidak bertanggung jawab" ucap kimmy tak kalah berbisik di dekat minho. kimmy yang langsung menjauh dari minho saat itu, membuat minho makin salah sangka "apa kimmy benar-benar menyukai yoseob?" nada suara minho yang terdengar putus asa itu di dengar oleh yoseob yang ternyata tak jauh dari tempatnya berdiri. akhirnya saling memberi tatapan tajam antara yoseob dan minho tak terelakkan. 

***

malam itu, kimmy masih di panti asuhan anak jalanan. karena sejak siang dan sore tadi dia mengajar di sana. ingin rasanya dia pulang, tapi karena motornya ada di bengkel. jadi dia harus siap-siap jalan kaki dan mencari angkot. 
beruntung sekali kak minho dengan mood baik, menawarinya pulang bersama. sejak dulu, kimmy tahu rumah minho memang cukup dekat dengan kampus, jadi dia selalu pulang pergi dengan motor bututnya satria hitam. sedangkan kimmy, meski rumahnya masih lingkup satu kota, tapi jauhnya ke pelosok sehingga dia memilih untuk kost dekat kampus.
"kau sudah selesai?"
"sejak tadi kak"
"tunggu sebentar ya, aku beres-beres dulu"
selama kimmy menunggu minho selesai beres-beres, tiba-tiba ada mobil silver berhenti di depan panti. dan muncullah yoseob sambil membawa payung keluar mobil. memanggil nama kimmy dengan mata terangnya yang berkilat-kilat ceria. 
"untuk apa kau datang kemari?" marah kimmy melihat sikap yoseob. 
"aku datang kemari untuk menjemputmu. aku dengar dari bomi, motormu masih di bengkel"
"tapi..." ucapan kimmy terpotong oleh yoseob.
"minho! kau jadwal mengajar hari ini juga?"
"yah, ada apa kemari?" tanya minho yang sudah siap pulang.
"ohh... aaahhh... aku menjemput kimmy" ucap yoseob sambil menjawab malu-malu.
"aku sudah akan pulang bersama kak minho" jawab kimmy bikin hati yoseob mencelos. 
"sudah, ikutlah yoseob saja. aku baru ingat kalau aku hanya bawa satu jas hujan" jelas minho makin membuat yoseob tersenyum.
"tuh kan, ayo cepat! diluar dingin" ajak yoseob agak memaksa kimmy agar bisa sepayung dengan kimmy. lalu mengantarnya duduk di samping kemudi.
selama perjalanan....
mereka hanya diam-diaman, kimmy tidak berniat untuk berbasa-basi dengan yoseob. "bagaimana mengajarnya hari ini?" "lancar, jangan lupa lusa adalah jadwalmu" kimmy memperingatkan.
"wahh.. kau diam-diam memperhatikan jadwalku"
"itu tidak seperti..."
"iya, aku tahu" selat yoseob.
hening lagi......
"apa kau masih marah?"
"jelas aku marah, gara-gara sikap kamu di opening semua anak di panti jadi ngira kita berpacaran"
"tahanlah sedikit lagi, sampai aku menemukan jawabannya"
"selalu saja itu alasanmu, sudah! turunkan aku di gang depan" paksa kimmy
"loh loh, gak bisa gitu. hujannya masih deras kim"
akhirnya kimmy mengalah, dan diantar sampai depan kos. "kenapa kamu susah-susah jemput aku saat hujan deras? sudah enak bisa tidur di rumah!" marah kimmy saat mereka berpayung menuju teras kos kimmy. 
"aku hanya tak ingin kau dibonceng minho sialan itu" balas yoseob dengan suara yang tertutup derasnya hujan tertimpa tepat di atas payungnya. entah datang dari mana, kata-kata itu membuat sebagian hati kimmy menghangat.
"aku sudah sampai, jadi cepatlah pulang dari sini" marah kimmy yang dibuat-buat. karena sebenarnya dalam hatinya sedang tak tega melihat sebagian kaos yoseob basah karena harus berbagai payung dengan kimmy tadi.
"ok, sampai jumpa besok di kampus" jawab yoseob masih dengan wajah cerianya.

***



hari-hari berlalu dengan rapi, masih terlihat bagaimana yoseob mencoba mendekati kimmy. bahkan sudah sebulan ini, yoseob selalu menjemput ke kos kimmy dengan mobilnya.


"kenapa telat sekali?"
"sori sori, tadi ada kecelakaan di jalan"
"hah? kecelakaan? tapi kamu baik-baik aja kan? apa ada yang luka?" tanya kimmy jadi heboh sendiri.
"kim, kim dengerin dulu dong" pinta yoseob mencoba menghentikan kekhawatiran kimmy.
"kenapa? apa kau perlu ke rumah sakit?"
"bukan aku, bukan aku yang kecelakaan" jelas yoseob lagi. kali ini berhasil dan membuat kimmy berhenti berbicara. "ada kecelakaan di jalan, dan aku cuma kejebak macet" terang yoseob membuat dia menerima satu pukulan ringan di lengannya.
"huhh.. aku kira kamu kenapa napa"
"lah, kamu gak tanya secara lengkap tadi"
"yahhh.. aku kan saking khawatirnya" ujar kimmy keceplosan. beberapa detik hanya hening.
"kau menghawatirkanku?" tanya yoseob masih tidak percaya.
"kata siapa?"
"tadi kau berkata seperti itu" yoseob bertanya-tanya apakah tadi dia tidak salah mendengar.
"jika kau tidak mulai menyetir, maka kita akan telat bersama" kimmy memperingatkan tanpa menyahut pertanyaan yoseob tadi.
"ok ok kita akan berangkat, tapi tadi kau benar2 menghawatirkan aku kan?"
mobil mulai berjalan pelan. "kim, ayo jawablah"
"baiklah, aku menghawatirkanmu. puas?" ucapan kimmy membuat yoseob tersenyum senang di balik kemudinya. "aku benar-benar menghawatirkan mobilmu yang mahal ini" terang kimmy lagi, membuat senyum yoseob menghilang. "apa? kau menghawatirkan mobilku saja?" tanya yosoeb masih tidak percaya
"hehemm... memang apa yang kau harapkan?" tantang kimmy membuat yoseob berfikir dua kali.

***

apa yang diharapkannya selama ini? sebenarnya yoseob bisa dengan mudah mendekati perempuan manapun yang dia inginkan, oleh sebab itu cap playboy melekat di dirinya meski perempuan perempuan itu tidak benar-benar resmi jadi pacarnya. Dekat dengan kimmy hanya sebuah ketidak sengajaan dan tak ada tujuan lain. dia hanya memperhatikan kimmy yang notabene adalah teman bomi, teman lamanya saat sekolah dasar. keinginan itu makin tinggi saat tahu kalau kimmy yang tidak terlalu terkenal itu masih jomblo meski banyak lelaki ganteng di BEM. dia lebih heran lagi saat melihat ekspresi kimmy saat berbicara bersama minho dengan wajah senang campur kagum. tapi yang telihat ternyata mereka hanya punya hubungan rekan kerja di BEM.



yoseob mendekati kimmy hanya sebatas untuk membuktikan bahwa minho juga memiliki perasaan yang sama dengan kimmy. namun kenyataannya sekarang yoseob bahkan gak rela jika pembuktian itu menjadi nyata. dia harus maju lebih dulu, sebelum diserobot minho.


***


tanpa disadari, ternyata jadwal mengajar minho banyak bersama kimmy. sore itu, kimmy sedang menyiapkan ruang kelasnya. sedang kan minho masuk dengan wajah datar seperti biasa. "dicari yoseob tuh" ucapnya sambil menunjuk ke arah pintu dengan dagunya. 
"hah? masak sih?" jawab kimmy sambil ribut gak karuan dan segera menyelesaikan beres-beresnya.
"ternyata kamu sama yoseob beneran pacaran ya" pertanyaan minho yang lebih cocok sebagai pernyataan. "hahaha.. kabar pacaran itu kakak percaya?"
"yah, aku juga berharap itu cuma settingan" perkataan minho lebih mirip bisikan itu membuat kimmy bertanya lagi "apa kak?" "itu buruan ditunggu" minho mengingatkan.


setelah beberapa saat mengobrol di luar dengan asyik hingga bisa tertawa bebas dan ngakak melilit perut kimmy. akhirnya mereka berpisah dan kimmy harus menyelesaikan mengajarnya dengan cepat agar bisa bertemu yoseob lagi. dia berjanji akan menjemput kimmy sepulang mengajar.


tapi hingga jam belajar hari itu berakhir, yoseob masih belum juga datang. kimmy tak berani menelpon karena takut mengganggu kalau-kalau yoseob sedang sibuk menyetir. minho akhirnya menawari tumpangan pulang. kimmy tidak langsung menjawab. dia diam sambil berpikir, sedang malam semakin larut di ingin segera ke kos dan menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya yang menumpuk, akhirnya dia menjawab "baiklah"

di perjalanan pulang dengan motornya, minho bertanya dengan nada yang kali ini terdengar berbeda "kenapa gak bawa motor sendiri aja sih?" belum juga kimmy mejawab, minho sudah menyahut lagi "kalau bawa motor sendiri kan kamu gak perlu bergantung sama yoseob" kali ini dengan emosi yang naik beberapa oktaf dalam kalimatnya

kimmy menyahut ucapan minho saat mereka sudah sampai di depan kos kimmy "itu karena yoseob janji akan jemput..." "tuh kan yoseob lagi" potong minho lagi. "kenapa?" tanya kimmy. "karena aku dengar saat SMA, kau menyukaiku" ceplos minho membuat wajah kimmy langsung kaget. "kakak tahu darimana?" "asal berita itu tak perlu dibahas. yang penting setelah kamu masuk kampus yang sama denganku, sepertinya beritu itu benar" kimmy hanya diam, malu rahasianya selama ini dibongkar "apalagi kamu gabung BEM yang sama, aku menghargai usahamu selama ini" ucapan minho ini membuat hatinya senang, karena selama ini minho mengetahui perasaannya.
"jadi ijinkan aku untuk lebih mengenalmu kim" tanya minho kali ini dengan wajah serius. kimmy melihat ketulusan di dalam matanya.

kimmy menjadi senangnya bukan main, tapi mendadak ada sebuah lengan yang merangkulnya hangat "sepertinya kau menjadi tidak sabar menunggu sayang" suara yoseob yang hangat tepat berada di telinganya. wajah minho jadi kaget dan agak kecewa, sama halnya dengan wajah kimmy.

tapi apa boleh buat, kimmy harus mengungkapkannya sekarang. atau tidak akan punya kesempatan mengobrol dengan bebas bersama minho lagi setelah malam ini. tidak setelah yoseob memanggilnya sayang. "kak, aku dan yoseob benar-benar jadian kemarin" kimmy mengakui dengan berat. seperti dia ingin sekali memutar waktu ke 24 jam yang lalu, dan bisa menolak pesona yoseob yang selama satu semester ini memenuhi penglihatannya. tapi itu hanya mimpi yang sia-sia. dan kali ini dia menyesal karena menolak perasaan minho yang selama hampir lima tahun ini dia juga kagumi secara diam-diam.

penyesalan selalu berada di akhir cerita

The End

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar