06 Agustus 2015

CATATAN HATI SEORANG GURU: Arti Dari Menangis

Malam para agen perubahan....

kali ini aku akan membahas soal menangis. menangis adalah kegiatan wajar dari luapan emosi di semua usia manusia. salah satunya anak usia dini. 

meski baru ngajar 3 minggu ini, tapi aku udah memperhatikan beberapa macam tangisan. Sebab, tangisan tiap anak itu bermacam-macam. dan terkadang orang dewasa menganggap remeh masalah ini. meski suaranya sama, namun penyebab tangisan ini berbeda-beda.
namanya juga masih kecil, pasti selalu ada tangis dan tawa dalam waktu dekat.

tiap pagi, saat menyambut anak di pagar. saya selalu mendapati satu anak dari kelompok Play Group selalu menangis saat turun dari motornya. tapi tangisan itu singkat dan berhenti seketika berdiri di barisan antara teman-temannya (berbaris sebelum masuk kelas).

suatu kali juga saya menemui satu anak yang selalu ceria saat tiba di sekolah pagi hari, namun saat waktu makan bekal bersama. dia selalu menangis, tangisannya makin keras saat dia lihat kotak makanan.

ada juga yang menangis saat diganggu temannya. ada juga yang menangis saat di tengah-tengah waktu belajar. ada juga yang tiba-tiba menangis, padahal biasanya tak pernah begitu.

bagi kasus pertama, yang selalu menangis saat baru tiba di sekolah itu tanda-tanda dia tak ingin pisah sama orang tuanya. padahal dia tipe anak yang bisa membaur dengan temannya. tapi butuh proses sebentar. dengan mengenali wajah orang yang dikenalnya, maka dia akan berhenti menangis.

solusi:
ini masalah gampang, hanya perlu rayuan sedikit. dia akan luluh dan mencair bersama kawan-kawannya. terlepas dari moodnya hari itu juga.

bagi kasus kedua, aslinya memang anak baru di sekolah itu. dan ibunya membenarkan jika si anak memang butuh adaptasi lama untuk mengenal seseorang. dan hal lain saat makan adalah memang dia paling susah jika diajak untuk makan. kebayangkan, orang tua yang ngajak makan aja ditolak sama si anak. apalagi guru yang baru ia kenal?

solusi:
khusus ini, perlu bantuan orang tua juga. gimana harusnya orang tua mengenal makanan kesukaan apa saja yang diinginkan. dan menyiapkannya menjadi bekal anak di sekolah. sehingga guru tak perlu repot-repot membujuk susah payah.
untuk kasus ketiga, dia memang sering terlihat mewek jika mengalami hal-hal sulit. entah itu diganggu teman atau hanya kesulitannya sendiri dan menganggap tak mampu dia lewati. anak jenis ini sering sekali disebut cengeng oleh teman-temannya. apalagi anak yang saya dapati ini sudah berada di kelompok B.

solusi:
ini perlu sekali dorongan. dan selalu bilang kata-kata positif pada anak. agar anak tidak down dan bisa melanjutkan tugas belajar yang harusnya ia capai di sekolah  hari itu. 

untuk kasus keempat, menangis jika mengerjakan tugas belajar. saya mendapati dia selalu rewel dan itu membuat teman-temannya terhambat dalam proses belajar karena terganggu. tapi dia akan berhenti menangis jika mengerjakannya di dekat guru yang dia percaya. dan kebetulan dalam kasus ini, sayalah guru yg ia percaya. kata guru lama, dia memang masih baru masuk, belum ada setahun. makanya belum terbiasa. alasan yang logis. 

solusi:
kata guru lama, biarkan saja mbak. biar dia gak ngalem terus-terusan. tapi apa daya, saya tidak tega. jadi solusinya sama dengan kasus ketiga, yaitu memberikan semangat positif pada anak dan katakan 'ini akan baik-baik saja, dan kamu bisa melakukannya'. dan kita tak perlu jadi magnet bagi dia di kelas. cukup katakan 'uztadah ada di sana, jika butuh apa-apa tidak perlu menangis dan bilang saja'.

untuk kasus ke lima, saya temukan saat guru utama tidak hadir, dan terpaksa saya tangani sendiri hari itu. anak yang biasanya tidak menangis kali menangis di tengah waktu belajar hingga pileknya keluar semua. saya hanya bisa mengelap dan tanya mau apa? tapi dia diam saja. saat itu juga saya ajak dia duduk di samping saya agar tidak ganggu teman-teman yang lain. dan beberapa menit kemudian dia diam sendiri tanpa saya beri perhatian. dan saat saya ajak belajar lagi, dia mau. 

solusi:
untuk kasus nomer lima ini bisa beragam yaa tergantung maunya anak gimana. kebetulan saya menemukan anak tersebut sudah tidak menangis dan normal seperti hari-hari biasa dan langsung saya tanyakan 'tadi kenapa nangis?' dia jawab singkat 'ngantuk Uzt..'

subhanallah... begitu polos sebab menangis anak-anak. berbeda dengan orang dewasa yang mungkin  penyebab menangisnya bisa berasal dari beribu atau bahkan berjuta penyebab yang dibuat oleh ulahnya sendiri. 

selamat malam dan sampai jumpa di postinganku yang lain :)

terinspirasi dari: moza, dimas, amel, dzifa, dito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar