25 Agustus 2015

Catatan Hati Seorang Guru: Bekal Sekolah

Tak ada yang perlu disalahkan dengan kondisi lapar. karena setiap manusia pasti butuh makan untuk cadangan energi. sama seperti anak sekolahan. banyak tukang jajan yang menghasilkan rejeki dari jualan jajan di sekolah-sekolah. namun bagaimana dengan anak TK?

kalo jaman dulu aku TK, orang jualan jajan itu banyak gak ketulungan. tapi jaman sekarang yang ahli ke-PAUDan banyak dan mulai memperhatikan jajanan anak mereka.

bahkan saat ini ada beberapa sekolah yang melarang anak didiknya untuk bawa uang. seperti sekolah yang aku tempati saat ini. anak-anak diberi uang sekedarnya tiap hari senin dan kamis. bukan untuk jajan, melainkan untuk INFAQ.



ini juga sekalian melatih anak untuk berbagi menyisihkan uangnya. nah bagaimana untuk jajannya?

mereka wajib bawa bekal sendiri. ini mungkin juga berlaku di TK manapun yah. kalau di sekolahku, untuk TK A kebanyakan hanya bawa makanan ringan seperti jajanan basah ataupun kering. untuk TK B diharuskan bawa bekal nasi atau yang berat-berat karena sekolahnya sampai pukul 11.00 WIB, dan 30 menit setelahnya untuk les.

nah, pada kesempatan makan bekal bersama itulah saya menemukan suatu fakta lucu. ini bersumber dari salah satu murid kelas B yang saya pegang. sejak saya jadi gurunya 6 minggu yang lalu, saya selalu menemukan fakta dia selalu bawa bekal nasi kuning.

heran kan? gimana bisa ibunya selalu menyiapkan nasi kuning yang super ribet itu? padahal faktanya masuk sekolah itu jam 7 pagi. dan anehnya, si anak itu selalu malas untuk makan bekalnya. kebayangkan gimana kasihan itu ibunya kalau menemukan sisa di kotak bekalnya?

maka dari itu, kita para guru selalu ngotot ajak makan sampai habis. jangan sampai ada sisa. lalu, dimana letak kelucuannya?

kelucuannya baru terlihat saat saya tadi tanya ke anaknya langsung. gini kurang lebih percakapannya:
'mas kok makannya nasi kuning terus? mama sering masak ya?'
'gak uz.. ini mamaku beli'
'ohhh....'

pantesan makannya nasi kuning terus dengan menu ikan yang sama pula. terjawab sudah keheranan saya. hehehe

apapun menu makanannya, seharusnya emang para mama harusnya memilih yang bergizi. namun juga harus yang beragam. jangan sampai anak bosan 'ini lagi ini lagi'

sampai sini aja bahas-bahasnya. tungguin terus pengalamanku yang lain. ok? bye bye :)

terinspirasi: yahya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar