16 Juni 2015

FF CARE



Cast:
Kimmy
Yoseob
Sunmi
Mark

Saat ini entah apa yang ada dipikiranku, aku hanya ingin menjauh dari rumahku. Setiap orang pasti lebih memilih tinggal nyaman di dalam rumah, tapi berbeda denganku. Aku bahkan tak sudi menginjakkan kakiku di sana. Bukan karena aku diusir, aku bahkan tinggal berdua dengan kakakku Sunmi di rumah peninggalan orang tuaku itu. Tapi yang bikin hatiku miris adalah Sunmi harus menikah dengan mantan pacarku. Bukan! Kita bahkan belum menyatakan berpisah.

Saat itu, aku dan Mark akan merayakan hubungan kami yang sudah jalan 10 tahun. Sebenarnya 10 tahun itu bukan masa pacaran saja. Karena ini bermula waktu awal sekolah menengah pertama, kami hanya berteman dekat. Lalu pindah ke sekolah menengah atas lagi-lagi kita sekelas dan itu membuat kita jadian di saat menjelang ujian akhir. Hubungan kita berjalan baik-baik saja saat kuliah, satu kampus namun beda jurusan, hingga akhir menjelang skripsi tepat 10 tahun kita akan merayakannya di sebuah kafe, nyatanya dia tak kunjung datang meski aku menunggu hingga kefe itu tutup.
Keesokan harinya aku tahu bahwa Mark lebih memilih hang out ke luar kota bersama kawan-kawan pencinta alam yang ia geluti selama kuliah. Apa aku terlalu kejam padanya? Tidak! Justru dia yang terlalu kejam, karena semenjak dia bergabung dengan grup pencinta alam, dia bahkan tidak punya waktu luang untukku. Sejak peranyaan 10 tahun itu adalah puncak kemarahanku dan aku tak pernah menghubunginya. Ia pun juga tak pernah menghubungiku, kita terjebak tanpa ada komunikasi dan tanpa ada kata putus.
Tapi setelah aku wisuda dan bekerja di perusahaan peninggalan ayah dan ibu selama beberapa tahun, tiba-tiba dia muncul mengaku sebagai pacar Sunmi-kakakku yang notabene adalah presdir di perusahaan keluarga ini. Tepat di pesta ulang tahun perusahaan yang ke 20, saat semua pemegang saham dan karyawan datang Sunmi memperkenalkan bahwa Mark adalah pacarnya dan mereka akan menikah dalam waktu dekat.
Aku tidak patah hati, aku hanya belum mampu menerima Mark yang awalnya orang yang ku cintai harus masuk lagi ke kehidupanku sebagai calon kakak iparku nanti. Karena ketidak siapanku ini, aku lebih memilih mengambil paket liburan ke Eropa sebagai pelarianku ini. Sebut saja aku pengecut  di sini, terserah!
***
Perjalanan yang jauh, membuat pesawat yang ku naiki harus transit di beberapa negara. Dan selama itupun aku menangis sesunggukan hingga membuat kedua mataku bengkak dan mataku terlihat sipit seperti orang korea. Tiba-tiba penumpang baru yang duduk di sampingku berkata dengan bahasa yang tak ku kenal “annyeonghaseo…” sambil membungkukkan badannya beberapa senti. Lalu duduk dengan santai di sampingku dan berbicara lagi “ooddiisoe?” perkataannya membuat aku bingung harus menjawab apa dan kuputuskan untuk membuka kaca mata hitamku. “aaahhhh…aigo aigo..” dia berteriak seperti terkaget karena sambil memegang dadanya lalu bertanya padaku dengan bahasa inggris. “ku kira kau dari seoul”. Aku hanya diam, karena sedang tidak mood untuk menyebar keramahan pada orang asing. “apa kau akan ke paris?” tanyanya lagi dengan semangat, kali ini dia sambil mengutak-atik handphonenya. Apa dia tak tahu tujuan pesawat ini akan turun? Mengapa masih Tanya lagi batinku rebut karena tetangga perjalananku ikut rebut. Padahal kenyataannya aku masih terdiam sambil memandang jendela pesawat yang terlihat biru dan putih dimana-mana.
“Apa kau mengenalku? Apa kau malu duduk denganku? Kenapa dari tadi diam? Aku harap kau bisa duduk tenang dan menikmati perjalanannya” ucapnya ngalur ngedul membuatku pusing saja. Aku hanya membalasnya dengan tatapan datar, eh aku lupa kalau aku memakai kaca mata hitam. Dia pasti tidak melihatku yang sudah muak dan hampir muntah mendengarnya cerewet. Karena selain berkata denganku, dia juga bercakap-cakap sedikit dengan kedua temannya yang duduk di depan kami.
Menjelang larut, para pramugari menawarkan berbagai macam makanan. Aku lagi tak nafsu makan, sehingga aku tak memesan apapun. Berbeda dengan penumpang disebelahku yang dengan lahabnya makan dengan sumpit di sebelah kirinya. Di tengah-tengah makannya dia mencolek lenganku dan berkata “bangunlah, apa kau tidak ingin makan sesuatu?” ucapnya sambil sibuk mengunyah mengunyah. Apa? Apa karena aku memakai kaca mata hitam dia mengira aku tidur sepanjang hari? Ckckck.
Hendak marah padanya, tiba-tiba dia berkata sesuatu “jika kau marah pada sesuatu, maka kau tak boleh melampiaskannya pada makanan”. Aku tercenung dibuatnya, “bagaimana mungkin saat kau mempunyai masalah, kau sanggup….hhuuueeeekkk hmmmp….” Selatku yang tiba-tiba disusul dengan keinginan mengeluarkan sesuatu dari mulutku sendiri. Aku menahannya dengan kedua tanganku lalu berdiri dan berlari ke arah toilet. Setelah membuang hajatku di toilet, aku jadi menyesal sendiri mengapa tiba-tiba ingin muntah di saat tetangga perjalananku sedang makan. Saat menyesal sendiri di toilet sambil mendorong cermin dengan kepalaku, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu toilet “apa aku terlalu lama di dalam?” tapi betapa kagetnya saat hendak keluar dari pintu toilet, sebuah tangan telulur berisi dua cup teh yang hangat mengepul di depan wajahku. “aku kira kau tak enak badan?” tanpa sadar aku menerima tehnya, lalu dia mendorongku untuk segera kembali duduk.
Setelah meminumnya beberapa teguk, aku menoleh padanya. Kali ini tanpa ada kaca mata hitam lagi yang menutup kedua mataku, dan dia memandangku dengan heran. “kenapa kau baik padaku?” lelaki itu hendak menjawab tapi sudah kuselat lebih dulu. Kali ini dengan berbagai macam pertanyaan beruntun tanpa jedah. “apa aku terlihat kasihan? Makanya kau mau menolongku?” “apa kau menolongku hanya untuk memanfaatkanku saja?” “setelah tahu sifat burukku nanti, apa kau juga akan pergi seperti mark?” “hahaha” aku tertawa terbahak-bahak tanpa bisa ku kendalikan. “aku yakin kau juga sama seperti mark yang pergi” “aku yakin kau akan pergi menemui wanita yang lebih cantik di luar sana” “apa aku kurang cantik?” “tolong jawab aku, apa aku kurang cantik?huhuhu” lalu tawaku terganti oleh tangisanku sendiri. Aku baru sadar kalau sejak tadi aku memakai bahasa ibuku, jadi aku yakin tetangga perjalananku tak faham apa yang aku katakan. “yes, you Beauty (sebutan fans Beast)” jawabnya dengan wajah kaget di sela-sela tangisanku.
***
Dan tangisanku ini membuatku terlelap dengan pulas hingga ke esokan paginya. Tepat saat pesawat telah mendarat beberapa detik yang lalu, aku baru sadar dan membuka mataku yang bengkak dan tidak menemukan teman perjalanan di sebelah. Terlihat beberapa penumpang tampak ramai akan turun dari pesawat dengan tergesa-gesa. Apa aku hanya bermimpi? Huh, mana ada laki-laki yang melihatku dengan mata bengkak ini dan menyebutnya dengan beauty (cantik)? Batinku sambil meneruskan perjalanan menuju hotel yang telah ia pesan.

Di tempat lain…
“hyung, apa kau bisa tidur nyenyak semalam?” Tanya seseorang pada cowok berwajah imut ini. “berhentilah berbicara, aku telah melayani seorang B2uty semalam” jawabnya sambil memakai penutup mata, dia akan tidur sebentar sebelum sampai di tempat konser. “apa? Bahkan sampai ke paris pun b2uty masih mengenal kita ya?” ucapnya bangga. Seorang lagi menyahut “jelas dong, apalagi kita akan konser ke paris, itu adalah salah satu celah fans untuk bisa dekat dengan kita” “sudah hentikan omong kosong kalian, memang kau melayani apa yoseobie?” Tanya seorang lain yang sipit tanpa lipatan mata. “aku telah menjadi tempat curhatnya semalaman” jawab yoseob sambil tetap menutup matanya. “apa? Jadi kalian mengobrol dengan bahasa inggris? Wah, hyungku ini hebat sekali” puji dongwoon si maknae. “tidak juga. Awalnya dia memakai bahasa inggris, tapi lama-kelamaan dia memakai bahasa ibunya. Entah dari negara mana dia berasal, tapi sepertinya dia masih orang asia. Sudah, biarkan aku tidur sejenak. Jangan ajak aku ngobrol” ancam yoseob.
Setelah semua sepi, yoseob malah memikirkan perjalanannya seharian dengan perempuan asing. Bukan, dia adalah penggemar yang patut dilayani. “dia bahkan tertawa dan menangis di depanku dengan mata bengkaknya” batin yoseob mengenang wajah perempuan itu. Tiba-tiba suara tawa yoseob terdengar. “wkwkwkkk…” “hyung, katanya mau tidur”
***
Setelah di hotel, kimmy membersihkan badannya dan segera keluar jalan-jalan. Tapi betapa bodohnya kimmy yang salah memakai kostum. Karena saat ini di paris sedang musim gugur yang artinya angin musim dingin terasa sekali bertiup bebas di sekitar telinga dan lehernya yang kosong tanpa syal. Sambil melihat GPSnya, kimmy menyusuri berbagai jalan berkelok-kelok untuk menemukan toko pakaian. Dia berniat ingin membeli sebuah syal untuk perjalanannya selama di paris ini. Tapi tiba-tiba hpnya bergetar dan menemukan sebuah sms dari sunmi kakaknya.
“kimmy, sedang dimana kau? Kenapa dua hari ini tak pulang? Balas smsku segera” ternyata kimmy masih marah dengan kakaknya, sehingga dia mematikan hpnya dengan paksa. Padahal dia tahu, dia membutuhkan GPS untuk pulang ke hotel, tapi demi menghindari kakaknya dia akahirnya tersesat.
Kimmy tetap meneruskan perjalanannya tanpa tahu di jalan apa dia berada sekarang. Hingga sebuah sorakan ramai memenuhi telinganya. “sepertinya ada konser” batin kimmy senang dan menghampiri sumber suara itu. Ternyata itu adalah konser jalanan yang penontonnya kebanyakan perempuan bergerombol di tepi panggung yang tingginya hanya selutut. “artis jalanan yang hebat, sampai bisa membuat penonton berkumpul sebanyak itu” batin kimmy hingga sebuah sapaan terdengar di panggung “so Beast, annyeonghaseo Beast imnida”. “annyeong? Sepertinya aku pernah mendengar kalimat itu” batin kimmy, kimmy terpaksa menjinjitkan badannya untuk melihat siapa yang ada di atas panggung buatan itu. Ternyata benar, ada enam cowok berdiri di atas panggung. Salah satunya adalah cowok yang kimmy temui di pesawat. Cowok yang baru telihat ganteng saat dia bernyanyi di atas panggung, kimmy baru menyadari itu. Kimmy terkaget saat mata itu bertemu dengan matanya, hanya beberapa detik saja. Dan cowok itu makin mengembangkan senyumnya. “apa dia mengingatku?” batin kimmy gusar
https://dongwoonattack.files.wordpress.com/2013/09/tumblr_mst6a5ybbw1rn86lwo2_1280.jpg 
Di atas panggung..
“sepertinya itu wanita yang sama dengan di pesawat” ujuar pria berkaca mata sambil berbisik. Maklum, saat ini mereka berdiri di atas panggung mini dadakan. Banyak penggemar perempuan berdesakan, trik ini dilakukan sebelum konser yang sebenarnya digelar besok malam. Yang dibisiki hanya memberi senyum lebar, “apa kau punya ide?”
Tiba-tiba MC memberi tahu bahwa akan ada kejutan untuk penonton yang beruntung. “siapa yang tahu, pukul berapa Beast sampai di bandara?” Tanya mc yang membuat suasana makin rebut. Kimmy yang hampir tertelan oleh gelombang penonton itu, berniat hendak keluar menjauh dari rombongan. “pertanyaan macam apa itu? Pasti semua orang tahu” tapi niatnya terhambat oleh suara lembut yang dikenalnya “boleh aku memilih penonton?” yang diberi anggukan, lalu yoseob memilih “karena hari ini aku memakai baju cream, maka perempuan di sebelah sana!” kimmy yang merasa dipanggil oleh mc akhirnya berbalik lagi menghadap panggung. “me?” Tanya kimmy tak yakin.
Akhirnya dengan beberapa bantuan, kimmy bisa mencapai panggung. Mc bertanya mengapa dia memakai kaos berwarna ini? Apa kau sengaja? “tidak, aku telah ganti tadi di hotel” jawab kimmy rada gagu. Akhirnya mc bertanya nama dan asal negara, “my name is Kimmy from Indonesia” MC bertanya lagi apa kau mengikuti beast hingga ke sini? “tidak, aku hanya sedang berlibur” “jadi apa kau tahu jawabannya?” “mm.. sekitar pukul 06.00 pagi” tebak kimmy ngawur. “yah.. kamu benar, Beast apa kalian punya hadiah?” Tanya mc yang membuat yoseob langsung berdiri “aku hanya punya ini” ucap yoseob sambil melepas syal yang ia punya dan memakaikannya pada leher kimmy. “don’t cry” bisiknya lagi sambil merentangkan tangannya. Kimmy langsung menghambur membalas pelukan hangat milik yoseob, pelukan hangat di musim gugur ini.
“kita boleh menangis saat terluka, tapi yakinilah bahwa akan ada pelukan dan senyuman hangat yang akan mengobati luka itu”

Note: ff ini aku dedikasikan untuk para B2UTY yang setia di seluruh dunia, aku harap kalian tetap cinta Doojoon, Hyunseung, Junhyung, Yoseob, Gikwang, Dongwoon meski nama BEAST sudah terlupakan oleh boyband-boyband baru.

Album solo mereka #Caffein #Flower #MY #Kimishika, aku harap yang lain menyusul. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar