28 Juni 2015

FF Email Love


Cast:
Kimmy
Yoseob

saat semua orang sibuk sendiri, maka di situlah kau hadir.

aku terlahir sebagai anak tunggal di sebuah rumah mewah di jalan gangnam. tak perlu heran, semua cewek di korea akan berpenampilan sama denganku. mereka lebih memilih tampilan yang wah, meski harus menguras dompet. tapi aku tak sependapat dengan itu, meski kamar pakaian yang kumiliki panjangnya 3x3 m itu hampir penuh dengan berbagai koleksi.

karena aku suka dengan perubahan, maka terjunlah aku di dunia fashion ini. meski baru wisuda tahun ini, namun aku sudah memiliki sebuah brand pakaian bernama "KIMYO". yah, sesuai dengan namaku. kalian pasti menebak 'pasti ini berkat orang tuanya', tapi aku bisa menjawab kalau ini 100% usahaku sendiri. yah meski 99% usahaku sendiri, dan 1% berasal dari DIA. 


apa? kalian penasaran siapa DIA yang aku maksud? oke, akan aku jelaskan setelah ini. hmm.. tapi aku bingung mulai dari mana. oke. 99% usaha dariku, dan 1% adalah ide dari YOSEOB. yah yoseob adalah teman sekelas, sahabat, tetangga beda RT, anak laki-laki om Yang yang notabene adalah rekan kerja ayahku. kalian bingung? sama, aku juga. 

yang aku ingat saat pertama kali bertemu dengan yoseob adalah saat perayaan hari ulang tahun ayahku. saat itu aku masih sekolah dasar di tahun terakhir, dengan dandananku yang bukan seperti anak presdir saja. bukan, bukan karena aku tak pernah diajak ke salon. bahkan sebelum pergi ke pesta ini, aku diajak ke salon. namun sewaktu acara berlangsung aku sibuk bermain dengan beberapa kucing peliharaan dan menghasilkan rupaku seperti ini. rambut berantakan karena ditarik kucing, bajuku agak sobek karena tadi aku usil dengan makanan kucing. jangan salahkan kucing, tapi salahkan ayahku yang mengajakku di tengah lautan orang dewasa. 

ibuku sibuk berdiskusi dengan teman-teman sosialitanya, sedang ayahku sibuk bersalaman dengan para tamu. dan aku sibuk dengan beberapa kucing yang sengaja aku bawa ke gedung ini secara sembunyi-sembunyi. yah, aku tahu ini akan berbahaya jika ketahuan dengan pelayan pramusaji yang bekerja. maka dari itu, aku sengaja bersembunyi di bawah meja bersama kucing-kucingku. kalian pasti bertanya kemana perginya yoseob? 

tak lama sesudah ini, seorang laki-laki sekolah menengah pertama menyibak meja yang dilapisi tamplak putih mewah dengan beberapa mawar yang tertempel. wajahnya yang masih seperti anak sekolah dasar itu melongo dengan imut karena rambut hitamnya agak gondrong dan menutupi leher belakangnya. bahkan dia memiliki poni depan yang lucu, meski tipis tapi cukup mampu menutupi alisnya yang melengkung. bertanya"apa yang kau lakukan di sana?"

karena dia laki-laki sebaya pertama dan satu-satunya yang mengajakku bicara di pesta itu, maka aku menjawab dengan antusias. "kau ingin berkenalan dengan kucingku?" dia pun mengangguk dan ikut masuk dalam kolong meja yang sama. dia banyak bicara dan berkomentar apa saja yang dilihatnya. dia berkomentar tentang bajuku, tatanan rambutku, sepatuku, bahkan dia juga memperhatikan detail baju kucing yang aku beli seminggu yang lalu. kemudian dia meminta waktu sebentar untuk keluar, saat kembali dia sudah menenteng sebuah tas besar. dan berkat isi tas itu, dia mampu mengubahku menjadi princess kembali. sejak saat itu, aku mematenkan hobi dan keahlian ku untuk fashion, sama seperti yoseob.

 ***

"kau sudah siapkan untuk sesi foto hari ini?" tanya kimmy saat dia tiba di kantornya. sebuah bangunan mini dengan 3 lantai. lantai dasar digunakan sebagai gerai toko fashion yang menjual merk KIMYO (staf penjualan), lantai dua terdapat studio (staf pemasaran), dan lantai paling atas digunakan untuk ruang para orang sibuk berkutat dengan kainnya (staf produksi).
"sudah, aku telah menghubungi model pengganti kita yang kemarin" 
"yah, aku harap dia tidak seperti kemarin" harapnya sambil berjalan ke lantai tiga, tapi langkahnya terhenti oleh pertanyaan dari satu-satunya pegawai di staf pemasaran "kim, boleh aku tanya?" kimmy hanya diam tanda mempersilahkan "boleh aku tahu alasannya kenapa kau menolak model yang kemarin?" "mm... dia tidak punya sisi imut pada wajahnya"

"kemana hana?" tanya kimmy lagi sambil menuruni tangga dan kembali ke lantai dua. hana adalah satu-satu desainer yang ia ajak untuk kerja sama dalam brand ini, dia juga teman kuliah yang cukup dekat. "aku rasa dia belum datang, kenapa?" "hmmm.. kau tahu kan aku tak bisa membuat desain perempuan tanpa dia" ucap kimmy dengan gelisah. yup! selama ini, dia hanya mampu membuat pakaian untuk lelaki. jika untuk wanita, dia akan angkat tangan dan menyerahkan seluruhnya pada hana. hal ini terjadi bukan tanpa alasan.

Flashback On
tepat setelah pesta perayaan ulang tahun ayahnya itu, kimmy selalu menyempatkan mampir ke rumah yoseob dengan membawa beberapa perkakas. perkakas yang dimaksud adalah beberapa baju lama yang lama tak dipakainya. alasan berkunjung kimmy adalah minta diajari membuat baju anjing sendiri. namun setelah beberapa kali berkunjung dan menghasilkan selusin baju anjing, kimmy merubah perkakas yang ia bawa dengan kain-kain baru yang dia beli dari uang jajannya. dan pergi ke rumah yoseob dengan alasan "aku ingin membuat baju untuk sepupu laki-lakiku, dan sepertinya ukuran badan kalian sama". padahal demi apapun, kimmy adalah satu-satunya cucu tunggal baik dari ayah maupun ibunya. 
hingga saat mereka sama-sama berada di sekolah menengah atas, suatu kali yoseob nyeletuk "wah, sungguh beruntung orang yang mendapatkan baju buatanmu sendiri kim" "yah, dia beruntung sekali memakai hasil karyaku" ucap kimmy sambil memandang yoseob dengan senyum yang mengembang. "sekali-kali ajak sepupumu main ke sini" celetuk yoseob membuat kimmy melotot kaget dan sedikit berdehem untuk menutupi kegugupannya. "biar dia tahu, betapa kau bekerja keras untuk membuat ini" ucap yoseob lagi. kali ini dia berbalik menghadap ke kimmy untuk koreksi. 
kimmy yang melihat hanya diam saja, memandang yoseob dengan penuh kekaguman. hingga suara yoseob menyadarkannya "apa ini sudah cukup? aku mulai gerah" "oh.. ya kau boleh membukanya" "kim, boleh aku tahu. kenapa kau selalu membuat pakaian untuk sepupumu, sedangkan kau tak pernah membuat pakaian untukmu sendiri?" "karena aku ingin kau tersenyum memakainya di depanku" batin kimmy yang tentu tak terdengar oleh yoseob. 
Flashback Off

di kantornya, kimmy sibuk mengecek email masuk. siapa tahu ada email baru dari yoseob. yoseob mempunyai kesempatan kuliah ke perancis dengan beasiswa, dia memang hebat. hal ini membuat jarak dengan yoseob semakin jauh. tapi sejauh apapun itu, dia selalu rutin bercerita di email-emailnya. entah apapun yang dia kirim, selalu membuat kimmy bahagia.

dibukanya email lama yoseob, isinya berupa awal pengalamannya masuk kuliah di hari pertama. "kim, tahukah kau? di sini ada seorang yang mirip sekali denganmu. dia asli orang spanyol yang ikut ayahnya pindah tugas. meski dari segi warna kulit dia lebih pucat dan matanya lebih lebar sedikit, tapi caranya berbicara dan tersenyum hampir mirip denganmu. aku takut di sini aku makin rindu dengan wajah aslimu, hehehe" meski hanya candaan, tapi itu membuat kimmy tersenyum lebar.

kimmy berpindah ke email yoseob yang lain. isinya berupa sebuah foto pakaian wanita yang ia pegang dengan kedua tangan dan ditempelkan di depan dua bahunya. persis seperti dia memakainya jika terlihat dari depan. tulisan sedikit menghias di foto tersebut "hasil pertamaku disini kim! ku harap kau bisa mencobanya :'( mana hasil karyamu? apa kita bisa saling bertukar? apa kau tega membiarkan aku memakai pakaian wanita ini di sini?" lagi-lagi membuat kimmy tertawa atas tingkah konyol yoseob.

kimmy membuka email lain, "kim, kenapa kau lama membalas emailku?" pesan singkat dari yoseob dengan icon marah atas keprotesannya karena email sebelumnya itu tidak segera dijawab oleh kimmy. sebenarnya kimmy membalas tepat 5 jam dari email yoseob yang awal masuk. bukan, bukan maksud kimmy ingin mengabaikan email itu. tapi memang kebetulan waktu itu kimmy baru membuka laptopnya. kimmy membalas "kenapa kau tak sabaran? apa karena kau merindukanku? hehehe" dengan niat candaan. tapi yoseob membalasnya dengan serius. "kenapa kau bisa tahu kalau aku merindukanmu? apa kau datang ke peramal untuk menebak ini dengan benar?"

kimmy terus membuka-buka email dan membacanya, hingga email yang paling atas telah selesai di bacanya. "kenapa dia tidak membalas?" kimmy lalu mengecek email keluar yang malah sebaliknya. isinya penuh dengan email untuk yoseob tiap harinya. "aku bahkan setiap hari mengirim email, kenapa dia tidak satupun membalas?" ucap kimmy cemas.

"maaf aku terlambat" seru hana yang nyelonong masuk. dengan terburu-buru kimmy menurunkan layar laptopnya. hana yang awalnya sibuk di mejanya, menjadi terdiam juga dengan sikap kimmy yang berbeda. "kim, apa yang kau lakukan?" "hah? aku hanya..." kimmy menjawab dengan wajah cemas sambil meneteskan air mata tanpa sadar.

"ohh... Tuhan, aku harap kau tidak membukanya lagi" seru hana kaget sambil menghampiri meja kimmy dan membuka layar laptopnya. terpampang jelas sebuah tampilan email masuk. "kenapa kau membuka ini lagi?" kali ini suara hana naik beberapa oktaf. "aku hanya menunggu email dari seseorang" seru kimmy dengan wajah makin gelisah. hana segera memeluk kimmy dengan prihatin. lalu memberikannya obat karena kimmy mulai berbicara sendiri sambil menangis. 

"hana, kenapa dia tidak membalas emailku?" tanya kimmy membuat hana makin prihatin. "kimmy, dengarkan aku" pinta hana sambil menangkupkan kedua tangannya pada kimmy yang mulai menangis tersedu. menyuruh kimmy menatap matanya lalu berkata dengan wajah serius "dia sudah tidak ada, yoseob sudah meninggal" "hah? bagaimana mungkin? dia sudah berjanji akan membalas emailku dengan cepat" "kim.." "dia bahkan berjanji akan bertukar pakaian buatannya denganku" hana hanya bisa menahan kesedihannya sambil memeluk kimmy.

Flashback On
"kimmy mengalami shock berat akibat ditinggalkan, akibatnya dia akan mengira orang tersebut masih ada. jadi aku mohon kalian tidak mengingatkan hal tentang kematian orang tersebut, jika tak ingin dia kumat" penjelasan dokter saat memeriksa kimmy pasca mendengar kabar kematian yoseob.
yoseob yang kebetulan akan pulang ke korea karena liburan natal, akhirnya pulang lebih jauh dari perkiraannya yaitu surga. semua orang terpukul, sama halnya dengan kimmy. oleh karena itu, kimmy harus meminum obat jika ingatan yoseob meninggal muncul di ingatannya. 

***

Flashback On
"aku akan pulang minggu depan, dan segera bertemu denganmu. ada yang ingin aku katakan-yoseob"
isi email yoseob itu membuat kimmy tak bisa tidur tenang, apa yang ingin dikatakannya? mengapa tak mengatakannya di email? 

tiga hari sesudah email itu membuat kimmy tak bisa tidur, maka kimmy memberanikan diri untuk bertanya "apa yang ingin kau katakan? kau membuatku penasaran. apa itu kabar baik atau kabar buruk?-kimmy" "ok, jika ini menganggumu, aku akan mengirimkannya melalui email sebelum naik pesawat ke korea-yoseob"  

sejam sebelum naik pesawat, email kimmy mendapat pesan masuk baru dari yoseob. berisi foto kotak cincin yang terbuka di genggaman tangan yoseob yang lentik dan panjang. sambil tertulis, "will you marry me? please answer via email before my plane landing in seoul :) -yoseob". 

segera kimmy membalas "ya" pada emailnya dengan semangat. tapi hingga 100 atau 1000 kali kimmy membalas jawaban yang sama, tetap tak ada tanggapan dari email yoseob. karena pemilik email sudah tiada.

***

 Flashback On 
saat mereka sibuk membuat baju, kimmy berhasil memakaikan satu baju untuk kucingnya 

"bagaimana baju kucing yang ku buat? apa kau menyukainya?" 

"yah, aku menyukaimu" 

kimmy menoleh dengan cepat pada yoseob yang salah tingkah. 

"oh, aku menyukai baju kucingnya. kau jangan ke-GRan" ucap yoseob terlihat gelagapan.

kimmy tertawa melihat tingkah yoseob, melihat kimmy tertawa yoseob pun ikut tertawa atas sikapnya sendiri.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar