21 Januari 2016

Catatan Hati Seorang Guru: Peniru Handal

Assalamualaikum...

di malam yang gerimis ini, saya jadi teringat pengalaman tadi di sekolah. tahu sendiri kan kalau saya punya riwayat riwa-riwi sekolah karena yayasan itu punya dua sekolah sekaligus. jadi kebetulan tadi diminta bantu di sekolah cabang karena salah satu guru sedang sakit.

akhirnya saya datang dan disambut baik, karena waktu magang 3bulan dulu sudah pernah mengajar mereka pertama kali. kebetulan jari kelingking saya sedang sakit dan sengaja digulung dengan tisu agar bisa bebas salaman dengan anak-anak. gitu mereka penasaran sekali dengan kondisi saya yang berbeda kondisi saat mengajar mereka dahulu. 

saya cuman beralasan berdarah dan sakit, agar mereka gak bener2 merhatiin dan sengaja saya pindah topik jika bahasannya seperti itu. eh tiba2 aja ada anak yang mencolek bahu dan saat saya menoleh dia dengan serta merta menunjukkan jari kelingkingnya yang sudah dibalut tisu. sambil berkata 'sama kaya jarinya uztadah'. 


subhanallah.. anak-anak memang peniru yang sangat handal, bahkan hal terkecil yang sepele saja dapat menarik perhatian mereka dan memulainya pada dirinya sendiri. dengan kepolosan, mereka meniru bahkan tak tahu apakah itu baik atau buruk baginya.

di sekolah yang hanya berdurasi 4jam belajar saja sudah membuat mereka mempelajari dan melakukan sesuatu yang baru, bagaimana dengan keadaan di rumah yang full 24 jam bersama anak?

jadi bagi ayah-ibu atau calon ayah-calon ibu, diharapkan sudah paham tentang satu judul ini. paham dalam artian bisa memanfaatkan keadaan dan kondisi anak yang polos ini untuk kepentingan yang baik-baik saja. karena dari kalianlah agen perubahan dibesarkan. :)

gak perlu banyak bernasehat nyuruh ini dan nyuruh itu. cukup kalian lakukan di depan anak sesering mungkin sambil mengajak melakukan bersama, insya Allah mereka akan terbiasa. Semangat Mendidik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar